Kota
Bima, (SM).- Buronnya
pelaku pemerkosa guru SMPN 15, AM (26) warga Kelurahan Oi Fo’O, berakibat
mandegnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah setempat. Guru-guru enggan
bekerja lantaran trauma sewaktu-waktu menjadi korban pemerkosaan. Pihak sekolah
dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (dikpora) Kota Bima desak polisi
segera tangkap pelaku.
Sekretaris
Dikpora Kota Bima, Drs. Awli Yasin, Map ditemui di kantornya, Senin (14/1), membenarkan
adanya aksi mogok pada guru SPMN 15 pasca kaburnya pelaku pemerkosaan guru
setempat sebelumnya, akibat sikap guru tersebut aktifitas KBM mandeg. Siswa
yang hendak mengikuti KBM terlantar karena para guru tidak masuk mengajar.
Berdasarkan
hasil konsolidasi dengan Kepala Sekolah (kepsek) dan para guru, alasan mogok
guru lantaran takut menjadi korban pemerkosaan berikutnya oleh pelaku, setelah
pelaku sampai saat ini diketahui masih buron. Tentunya, semua berharap
kepada pihak kepolisian segera menangkap pelaku sehingga kejadian yang sama
tidak terjadi.
Begitupun
dengan beban psikologis yang dialami guru-guru saat ini akibat kejadian
tersebut. Walaupun demikian kata Alwi, dirinya Dinas tidak mahu tahu dengan
alasan tersebut karena KBM harus segera aktif sehingga para siswa tidak
terlantar oleh sikap mogok para guru.
Menindaklanjuti
masalah tersebut, jelas Alwi, pihaknya telah melihat langsung kondisi sekolah
yang ditinggal mogok oleh para guru, tidak satupun ada aktifitas, walaupun
demikian pihaknya telah memberikan warning kepada Kepsek untuk segera
melaksanakan KBM.
Selain
memberikan warning kepada Kepsek dan guru, juga warga setempat telah
memberikan jaminan keamanan kepada para guru dalam menjalankan aktifitasnya,
sehingga tidak lagi ada alasan guru tidak mengajar lagi.”warga sudah menjamin
kok, buat apa takut,” pungkas Alwi.
Tambah
Alwi, untuk sementara berdasarkan data absen guru, sudah ada 15 guru masuk
mengajar dari jumlah keseluruhan 30 guru setempat, walaupun demikian tetap
pihak dinas mendesak kepsek untuk segera memangil guru-guru yang masih enggan
mengajar agar segera hadir dan 130 siswa setempat tidak terlantar(dd)