Bima,
(SM).- Oknum
Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 3 Woha, Chr dilapor polisi lantaran diduga menganiaya
siswa. Laporan tersebut disampaikan keluarga siswa yang menjadi korban, Rabu
(16/1) di Polres Bima.
Sebagaimana
laporan yang disampaikan Rahmat, tiga siswa SMP Negeri 3 Woha masing-masing
Solihin, M Salahuddin dan Wahyudin, siswa kelas III jadi korban penganiayaan
pada Selasa sekitar pukul 10.00 pagi di halaman sekolah, dengan alasan memberi
efek jera agar tidak berkelahi lagi dengan siswa lain. Kata Rahmat, ketiganya
dihukum menggunakan sebilah bambu sambil dijemur.
Seakan
tidak puas atas hukuman bagi tiga siswa itu, cerita Rahmat, oknum Kasek kembali
memukul dan membanting ketiganya sembari menginjak berkali-kali. Alhasil, ketiganya
saat dilaporkan ke Mapolres Bima, mengalami luka memar di wajah, tangan dan
kaki. Bahkan kata pihak keluarga ini, salah seorang dari tiga siswa tersebut
sempat pingsan dan dimandikan pihak sekolah hingga sadar. “Awal mereka (siswa)
tidak mau cerita apa yang terjadi hingga terlihat luka memar, tapi melihat
kejanggalan kami menanyakan apa sebabnya”jelas Rahmat.
Atas
kejadian itu jelasnya, sekitar pukul 17.00 Wita pihak keluarga langsung
melaporkan dugaan penganiyaan tersebut di Mapolres Bima dan pada malam hari
sekitar pukul 20.00 wita, Sat Reskrim setempat mengambil keterangan pada pihak
korban. “Benar sudah dilaporkan ke polisi,“ akunya.
Kasek
SMPN 3 Woha, Chr yang dikonfirmasi via seluler, membantah keras pihak sekolah
telah melakukan penganiyaan pada siswanya. Justeru yang terjadi, sekolah hanya
berusaha mendamaikan ketiganya yang beberapa kali berkelahi dengan siswa lain. “Tidak
ada sama sekali kami menganiaya siswa. Bahkan akibat dari perkelahian itu pula,
sekolah telah merawat ketiganya dan sempat memandikan,” Chr.
Menyiasati
agar tidak terjadi hal yang sama di lingkungan sekolahnya, Kasek mengaku sempat
menghadirkan Kapolsek Belo untuk memberikan penyuluhan pada saat apel pagi di sekolah.
Hanya saja, ketiga siswa yang diharapkan hadir saat penyuluhan itu justeru
tidak kelihatan masuk sekolah. Malah untuk menghindari kejadian lain semacam
itu, pihaknya sudah memanggil pihak orang tua siswa. Hasilnya mereka sudah
menandatangani surat pernyataan untuk tidak berbuat hal yang sama.
Malah
katanya, pihak sekolah dan orang tua siswa sedang mencari tahu siapa
saja oknum yang menjagak siswa SMP 3 woha menegak minuman keras. Siswa juga
telah menyebutkan siapa oknum tersebut. Atas kejadian itu pula, pihaknya telah
melaporkan pada pihak pemerintah desa. “Termasuk yang memukul siswa kami
curigai ada pihak ketiga atau oknum luar sekolah, “ujar Kasek. (ris)