Kota
Bima (SM).- Salah seorang nasabah
BNI Muhammd Yusrin yang berdomisili di Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda Kota
Bima mengeluhkan penarikan uang direkeningnya oleh BNI Life, anak Perusahaan
BNI. Pasalnya, hanya sebatas melalui telepon, uang nasabah langsung dipotong
tanpa adanya persyaratan administrasi. Mengetahui uangnya sudah dipotong
sebesar Rp400 ribu lebih, Yusrin pun mengkomplain perwakilan di BNI Unit Raba.
Yusrin yang ditemui
Jum’at (11/1) siang mengisahkan adanya pemotongan ini bermula ketika ia menarik
uang di ATM. Saat melihat nominal di layar monitor, dirinya dikagetkan dengan
berkurangnya nominal tabungan sebesar Rp100 ribu. “Awalnya dia tak
mempersoalkannya, karena menganggap salah menekan tombol saat menarik uang
sebelumnya,” ujarnya.
Namun ketika dirinya
menarik uang lagi yang pada akhir Desember lalu, ia kembali melihat uangnya
berkurang sebesar Rp 200 ribu. Saat itu, Yusrin merasa heran karena sebelumnya
tak pernah mengeluarkan uang sebesar nominal itu. Merasa penasaran, dirinya pun
berkonsultasi dengan temannya karyawan bank di Mataram. Saat itu dijelaskan jika
nominal uang berkurang bisa saja karena adanya gangguan jaringan saat
penarikan. “Sebab sistem di ATM juga menggunakan jaringan seperti jaringan
telepon,” terang Yusrin menirukan penjelasan temannya.
Tak berapa lama
kemudian tepatnya awal Januari, uang miliknya kembali dipotong sebesar Rp100
ribu lagi. Merasa ada yang tak beres Yusrin pun mendatangi perwakilan BNI Life
Jakarta di Kantor Unit Raba.
Ia mengaku,
sebelumnya ada pihak BNI Life yang menelepon dan menawarkan asuransi. Namun
saat itu dirinya menganggap itu telepon iseng atau penipuan. Pasalnya saat-saat
sekarang kerap banyak telepon yang mengaku-ngaku pemilik nomor telepon
memenangkan undian doorprize namun meminta pulsa terlebih dahulu. “Ya
saya iya-iyakan saja apa kata orang diujung telepon, biar dia capek sendiri,”
ujarnya.
Namun tak belakangan
hari justru uangnya benar-benar dipotong. Yusrin merasa keberatan, terlebih
belum pernah menandatangani administrasi lain yang mendukung. Apalagi saat ini
dia belum berniat ikut asuransi karena masih banyak tanggungan. “Saya ingin
tawaran program itu dibatalkan dan uang saya dikembalikan,” tegasnya.
Di tempat berbeda,
Perwakilan BNI Life Benazir, S.Si yang ditemui di Kantor BNI Unit Raba mengaku
jika masalah yang menimpa Yusrin itu adalah program asuransi dari BNI Life.
Proses yang dilakukan terhadap nasabah pun tidak mesti ada penandatanganan
administrasi atau pengisian formulir. Karena nasabah tersebar di seluruh
Indonesia, kata ‘iya’ dari nasabah menjadi persetujuan untuk mengikuti program
yang dimaksud. “Karena nasabah sudah menyetujui, maka pelaksanaan program
asuransi tersebut pun sudah berjalan dan uang secara otomatis ditarik dari
rekening nasabah,” katanya.
Ia mengaku, besarnya
uang yang ditarik pun tergantung usia, jika yang belum menikah dan usianya
sekitar 20-an keatas, maka uang yang ditarik sebanyak Rp217 ribu. Sedangkan
untuk nasabah yang sudah menikah, maka uang yang akan ditarik lebih besar.
“Asuransi ini setahun awal berjalan, jika ingin diperpanjang maka akan
dikonfirmasi ulang oleh operator yang bertugas di Jakarta,” jelasnya.
Lanjutnya, karena
Muhammad Yusrin tidak ingin menggunakan program yang dimaksud dari BNI Life,
maka programnya bisa diputus dan uang nasabah yang sudah ditarik bisa
dikembalikan. (bnq)