Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Nasabah BNI Keluhkan Mekanisme BNI Life

12 Januari 2013 | Sabtu, Januari 12, 2013 WIB Last Updated 2013-01-12T10:15:32Z

Kota Bima (SM).- Salah seorang nasabah BNI Muhammd Yusrin yang berdomisili di Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda Kota Bima mengeluhkan penarikan uang direkeningnya oleh BNI Life, anak Perusahaan BNI. Pasalnya, hanya sebatas melalui telepon, uang nasabah langsung dipotong tanpa adanya persyaratan administrasi. Mengetahui uangnya sudah dipotong sebesar Rp400 ribu lebih, Yusrin pun mengkomplain perwakilan di BNI Unit Raba.

Yusrin yang ditemui Jum’at (11/1) siang mengisahkan adanya pemotongan ini bermula ketika ia menarik uang di ATM. Saat melihat nominal di layar monitor, dirinya dikagetkan dengan berkurangnya nominal tabungan sebesar Rp100 ribu. “Awalnya dia tak mempersoalkannya, karena menganggap salah menekan tombol saat menarik uang sebelumnya,” ujarnya.
Namun ketika dirinya menarik uang lagi yang pada akhir Desember lalu, ia kembali melihat uangnya berkurang sebesar Rp 200 ribu. Saat itu, Yusrin merasa heran karena sebelumnya tak pernah mengeluarkan uang sebesar nominal itu. Merasa penasaran, dirinya pun berkonsultasi dengan temannya karyawan bank di Mataram. Saat itu dijelaskan jika nominal uang berkurang bisa saja karena adanya gangguan jaringan saat penarikan. “Sebab sistem di ATM juga menggunakan jaringan seperti jaringan telepon,” terang Yusrin menirukan penjelasan temannya.
Tak berapa lama kemudian tepatnya awal Januari, uang miliknya kembali dipotong sebesar Rp100 ribu lagi. Merasa ada yang tak beres Yusrin pun mendatangi perwakilan BNI Life Jakarta di Kantor Unit Raba.
Ia mengaku, sebelumnya ada pihak BNI Life yang menelepon dan menawarkan asuransi. Namun saat itu dirinya menganggap itu telepon iseng atau penipuan. Pasalnya saat-saat sekarang kerap banyak telepon yang mengaku-ngaku pemilik nomor telepon memenangkan undian doorprize namun meminta pulsa terlebih dahulu. “Ya saya iya-iyakan saja apa kata orang diujung telepon, biar dia capek sendiri,” ujarnya.
Namun tak belakangan hari justru uangnya benar-benar dipotong. Yusrin merasa keberatan, terlebih belum pernah menandatangani administrasi lain yang mendukung. Apalagi saat ini dia belum berniat ikut asuransi karena masih banyak tanggungan. “Saya ingin tawaran program itu dibatalkan dan uang saya dikembalikan,” tegasnya.
Di tempat berbeda, Perwakilan BNI Life Benazir, S.Si yang ditemui di Kantor BNI Unit Raba mengaku jika masalah yang menimpa Yusrin itu adalah program asuransi dari BNI Life. Proses yang dilakukan terhadap nasabah pun tidak mesti ada penandatanganan administrasi atau pengisian formulir. Karena nasabah tersebar di seluruh Indonesia, kata ‘iya’ dari nasabah menjadi persetujuan untuk mengikuti program yang dimaksud. “Karena nasabah sudah menyetujui, maka pelaksanaan program asuransi tersebut pun sudah berjalan dan uang secara otomatis ditarik dari rekening nasabah,” katanya.
Ia mengaku, besarnya uang yang ditarik pun tergantung usia, jika yang belum menikah dan usianya sekitar 20-an keatas, maka uang yang ditarik sebanyak Rp217 ribu. Sedangkan untuk nasabah yang sudah menikah, maka uang yang akan ditarik lebih besar. “Asuransi ini setahun awal berjalan, jika ingin diperpanjang maka akan dikonfirmasi ulang oleh operator yang bertugas di Jakarta,” jelasnya.
Lanjutnya, karena Muhammad Yusrin tidak ingin menggunakan program yang dimaksud dari BNI Life, maka programnya bisa diputus dan uang nasabah yang sudah ditarik bisa dikembalikan. (bnq)
×
Berita Terbaru Update