Kota
Bima, (SM).- Cuaca ektrim hingga
membuat curah hujan cukup tinggi mengakibatkan sebagian wilayah Kota Bima
terendam banjir, selain curah hujan tinggi juga angin kencang yang terjadi
menimbulkan tumbangnya sejumlah pohon. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Pemerintah Kota (pemkot) Bima menghimbau pada warga untuk ekstra
hati-hati, terutama saat berada di luar rumah, karena angin kencang serta curah
hujan tinggi sewaktu-waktu dapat mendatangkan bencana.
Terutama yang
dihimbau adalah warga yang selama ini sering bepergian menggunakan transportasi
laut, untuk sementara dihindari, karena akibat angin kencang membuat gelombang
dapat mencapai tiga meter. Demikian disampaikan Plt. Kepala BPBD Kota Bima,
Drs. Fahruraji yang dikonfirmasi di kantornya.
Banjir terjadi jum’at
(11/1) dini hari, akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi antara pukul
01.00 sampai 03.00 wita menyebabkan sebagian wilayah Kota Bima khususnya pada
bagian utara terendam banjir, akibat meluapnya sejumlah anak sungai dari
wilayah kelurahan Kendo, Jatibaru dan Jatiwangi sekitarnya. Namun genangan
banjir diketahui begitu cepat surut.
Jelas Fahruraji,
berdasarkan data BPBD Kota Bima, daerah yang terendam genangan banjir, yaitu
sebagian wilayah pemukiman warga Kelurahan Santi, Salama, Lingkungan
Ranggo, Nae, sebagian Kelurahan Melayu dan sebagian pemukiman warga Kelurahan
Sarae, Jatibaru dan sebagian Jatiwangi dengan ketinggian air 50 sampai 75 cm.
Untuk bencana banjir
tersebut, kata Fahruraji, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan lebih
lanjut, mengenai kerugian yang diakibatkannya, tidak saja kerugian material
namun dampaknya secara ekonomi maupun sosial. Terlbih yang sangat dihimbau dan
untuk diwaspadai kepada warga yang selama ini bepergian menggunakan
transportasi laut untuk sementara waktu lebih ekstra hati-hati atau dapat
menghindarinya sementara waktu, karena akibat cuaca ektrim yang terjadi saat ini
menyebabkan gelombang tinggi hingga dapat mencapai tiga meter.
Berdasarkan data dari
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ektrim yang terjadi
akibat adanya aktifitas tidak normal di laut selatan Indonesia sehingga
menyebabkan pergerakan angin barat. Akibat dari pergerakan angin barat sehingga
curah hujan menjadi tidak normal, intensitasnya lebih tinggi. (dd)