Dompu,
(SM).- Desa Nanga Miro
Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu tercatat sebagai wilayah yang paling endemis
malaria. Bayangkan dari 800 orang warga yang diuji klinis sample darahnya oleh
petugas Dinas Kesehatan (Dikes) pada awal tahun 2013 ini, yang dinyatakan
positif malaria sebanyak 73 orang.
Kepala Dikes Dompu,
Gatot Gunawan SKM, M.PPM yang ditemui Jum’at (11/01) menuturkan, dari data yang
masuk dari masing – masing Puskemas di delapan kecamatan bahwa Desa Nanga
Miro berada di urutan teratas jumlah kasus malaria dibandingkan
desa/kelurahan lain di Kabupaten Dompu. “Memang benar adanya bahwa Desa
Nanga Miro masih tinggi penderita malaria. Data Januari 2013 mengungkapkan
jumlah positif malaria di desa itu sebanyak 73 orang,” terangnya.
Tingginya angka
penderita malaria di Desa Nanga Miro terutama pada musim hujan ini,
membuat pihaknya harus berkerja keras untuk mengeliminir kasus tersebut dengan
berbagai tindakan yang nyata, diantaranya dengan membagikan kelambu secara
gratis kepada para warga. Di samping itu, pihaknya akan berkerja sama dengan
Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) dalam menebar ikan air tawar pada area
lagon di dua dusun pada wilayah itu. Sebab, lagon diketahui sangat
mudah bagi perkembangbiakan jentik nyamuk anopheles atau malaria.
“Kami memperkirakan,
tingginya kasus malaria di wilayah itu, karena ada dua lagon di dua dusun.
Lagon – lagon itu akan kita tebar dengan ikan air tawar untuk membatasi secara
alami jentik – jentik nyamuk malaria,” terang Gatot.
Terlebih lagi, upaya
preventif yang akan dilakukan Dikes Dompu yakni dengan mengotimalkan kegiatan
sosialisasi kesehatan pada masyarakat, seperti melaksanakan pola hidup
bersih dan sehat. Pasalnya, jika upaya pencegahan tidak dimulai dari
masyarakat, maka sangat mustahil kesehatan masyarakat bisa terjaga. (dym)