Bima,
(SM).- Klosing
Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya 10 partai yang lolos verifikasi. Kesepuluh
partai itu, 9 partai besar peserta pemilu sebelumnya diambah satu partai baru.
Sesuai
nomor urut yang telah undi siang lalu, Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
menempati nomor urut satu, nomor urut 2 hingga 10 masing-masing, Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golongan Karya (Partai Golkar), Partai
Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra), Partai Demokrat, Partai Amanat
Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura).
Hasil
verifikasi KPU tersebut berimbas hingga di daerah. Sejumlah legislator di DPRD
Kabupaten Bima yang duduk mewakili partai non verifikasi, sudah jauh hari
ancang meloby partai mana tempat berlabuh kemudian. Data yang diperoleh
wartawan di Bagian Raris Dewan setempat, dari 40 anggota DPRD Kabupaten Bima,
ada sembilan legislator yang tidak memiliki partai syah mengikuti kompetisi
pemilu 2014 mendatang.
Mereka
adalah, Ir Ahmad duta Partai Pelopor, Harsyam SH wakil Partai Bulan Bintang
(PBB), H Iksan H Abdullah duta Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Ahmad SP MSi
dari PBB, Muhammad Syafruddin SH dari PPRN, Drs M.Sarjan SH MSi duta dari
Partai PPI, Dra Hj Mulyati MSi wakil dari partai PKPB serta Musmuliadin dari
partai PDK.
Sejumlah
duta parlemen non partai yang lolos verifikasi, yang dimintai komentarnya
Selasa (15/01) kemarin, masih koor untuk tetap setia pada partai yang telah
melahirkan dan membesarkan mereka. Meski tersirat animo agar segera menyebrang
di bendera lain yang tentu menjanjikan untuk tetap bertahap diempouknya kursi
dewan. Ir Ahmad dari Partai Pelopor misalnya, hingga kini tidak bergeming
pindah partai sebelum ada keputusan serta kebijakan dari Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) Pelopor,
“Selama
partai belum membijaki kemana kadernya akan dilabuhkan, maka kami di daerah
tidak akan memutuskan sendiri,“ ujarnya sembari mengaku partai juga akan
menunggu hasil gugatan yang menyatakan keabsahan hasil verifikasi. Tetapi
dirinya tidak membantah jika kedepan akan memutuskan keinginan untuk tetap
bertahan di DPRD masa mendatang.
Harsyam
dari PBB juga tidak beda dengan yang disampaikan Ahmad. Kesetiaan menjadi kata
kunci yang dipertahankan dirinya selama memangku jabatan dewan dari partai
tersebut. Meski diakuinya memiliki keinginan yang sama untuk kembali menduduki
kursi legislatif dipemilihan 2014. Ahmad SP, M.Si malah mengaku sudah dipinang
beberapa partai besar lolos verifikasi, meski ajakan itu baru bersifat tidak
resmi. Hanya saja hingga kini dirinya belum memutuskan apapun terkait massa
depan untuk tetap berada di lembaga dewan. Ketua Komisi IV tersebut, masih
menunggu kebijakan DPP PBB untuk seluruh kader yang ada termasuk masih menunggu
hasil gugatan partainya terhadap hasil verifikasi.
“Saya
berterimakasih pada partai (Hanura dan PKB) yang telah secara lisan berharap
untuk bergabung,“ ujarnya seraya tetap berpikir meluluskan keinginan konstituen
yang berharap dirinya tetap menjadi wakil rakyat.
Merujuk
ektabilitas dan dukungan masyarakat pada delapan puluh porsen legislator
kabupaten non partai lolos verifikasi begitu menguat, sejumlah partai begitu
membuka diri untuk menggoda mereka masuk kepartainya. Sebut saja, Partai
Amanat Nasional (PAN) melalui ketua Komisi III, Fahrirahman ST, yang
mengaku sangat terbuka untuk rekannya memilih bergabung dengan partainya.
Sebabnya, bukan saja raihan suara yang akan dikompetisikan partai peserta
pemilu 2014, tetapi bagaimana meraih kursi terbanyak hingga menjadi partai
pemenang pemenang pemilu.
Ahmad
Yani Umar, Wakil Ketua Bapilu partai Hanura, mengaku senang hati dan membuka
pintu lebar-lebar untuk menerima para legislator pemilik dukungan mayoritas
dimasyarakat. Karenanya, dengan masuknya para legislator non partai hasil
verifikasi, tentu akan berekses positif terhadap hasil perolehan suara partai
yang dipimpin Wiranto. Ditimpali pula sekretaris DPC Hanura, Ahmad Dahlan S Sos
yang mengaku siap menerima rekan sekantornya. Hanya saja diakuinya kuota bagi
mereka hanya sekitar 30 porsen, selebihnya untuk kader sendiri. (ris)