Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kepala SD Bajo Pulo Sape Bantah Monopoli Proyek

16 Januari 2013 | Rabu, Januari 16, 2013 WIB Last Updated 2013-01-15T17:00:09Z


Bima, (SM).- Kepala SDN Bajo Pulo, Kecamatan Sape, Muhamad Tayeb, S.Pd membantah keras adanya tudingan miring yang menilai dirinya memonopoli pekerjaan proyek rehab bangunan di sekolah yang dipimpinnya sebesar Rp 450 juta.

Dijelaskanya, proyek yang didanai APBN tersebut, dalam pelaksanaannya pekerjaan fisik proyek sekolah melibatkan semua pihak yang ada di sekolah, baik guru negeri maupun guru honorer dan komite sekolah.
“Apa yang dituduhkan sebagaimana berita Suara Mandiri edisi Senin (14/1) yang mengatakan bahwa saya tidak mengikutsertakan guru-guru dan komite sokolah sanagatlah tidak benar. Justru sebelum dikerjakan kami telah bentuk panitia pembangunan.  Tuduhan tersebut dilakukan oleh orang yang merasa tidak puas terhadap pekerjaan proyek,” jelas Tayeb.
Soal pihaknya menggunakan kayu lama, diakui Tayeb memang benar, karena kayu jati tersebut masih bisa dipakai dan berkwalitas. “Kami anggap lebih kuat dari kayu jati baru sehingga dipakai lagi. Justru tukang yang menganjurkan kami memasang karena kualitas lebih bagus dari kayu jati yang baru,” terangnya.
Menurut Tayeb, proyek dana APBN tersebut untuk rehab bangunan sekolah sebanyak lima kelas. Namun yang dilakukan pihaknya justru membuat bangunan baru yang dikerjakan sebanyak 3 lokal terlebih dahulu, kemudian dua lokalnya menyusul. Sehingga total bangunan baru yang dikerjakan yakni lima lokal.
“Jika dibongkar sekaligus lima lokal untuk dikerjakan, siswa tidak bisa melaksanakan KBM, sebab di Bajo Pulo tidak ada sekolah tetangga yang bisa dipinjamkan gedungnya,” katanya.
Ia juga menegaskan, dalam mengerjakan fisik sekolah, pihaknya melibatkan semua unsur, Termasuk bendahara melaksanakan tugasnya sendiri. Bendahara sendiri yang pergi belanja bahan material bukan saya sebagai Kasek,” ungkapnya.
Dia berharap masyarakat agar menanyakan langsung ke bendahara sekolah dan ketua komite untuk mendapatkan informasi yang benar. “Yang menuding kami monopoli proyek dan korupsi adalah orang yang tidak merasa puas,“ sorotnya.
Sementara itu, Bendahara Proyek, Husen M.Saleh S.Pd yang dikonfirmasi Suara Mandiri mengaku, pekerjaan proyek fisik sekolah untuk rehab bangunan dari anggaran APBN telah dilaksanakan sesuai prosedur. Sebelum dikerjakan pihaknya sudah membentuk panitia pelaksana. “Kami yang terima dananya dan membelanjakan untuk bangunan fisik sekolah. Dari anggaran rehab, justru kepala sekolah membuat bangunan baru,” kata Husen.   
Kata dia, Kepala Sekolah justru mempunyai niat baik untuk membuat bangunan baru, padahal sesungguhnya sesuai petunjuk pelaksanaanya hanya rehab biasa. “Mestinya kita berterima kasih pada kepala sekolah,” cetusnya.
Ketua Komite SD Bajo Pulo Kecamatan Sape, Hasan H.Tasir menyesalkan adanya oknum yang mendiskreditkan kepala sekolah yang memonopoli dan korupsi pembanguanan proyek fisik proyek dari dana APBN.
Kepala Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Dinas Dikpora Sape, Akhyar Ahmad S.Pd menjelaskan, proyek fisik SD Bajo Pulo dari anggaran APBN adalah rehab 5 ruang kelas. Sedang yang dikerjakan baru hanya 3 RKB. “Kalau sudah selesai 3 RKB baru dilanjutkan lagi 2 RKB sisanya. Kenapa fisik proyek dikerjakan secara bertahap, agar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan KBM,” kata Akhyar.
Ia menambahkan, karena di Bajo Pulo tidak ada sekolah tetangga, sementara ini pekerjaan dilaksanakan secara bertahap, bukan dikerjakan 3 lokal saja sebagaimana isu yang beredar di tengah masyarakat. (war)
×
Berita Terbaru Update