AKBP Benny Basir Warmansyah, SH |
Di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Dompu
serta puluhan pejabat lingkup Pemda Dompu bertempat di aula Pandopo, Benny
menegaskan, tim Densus 88 telah berada di Kabupaten Dompu selama puluhan hari
sebelum melakukan penggerebekan. Tim dari Mabes Polri itu diutus untuk
melakukan pengejaran terhadap sejumlah orang terduga teroris pelarian dari
Poso.
Pada saat itu, dirinya masih berada di
luar daerah. Namun karena masalah itu sangat penting sehingga dirinya langsung
menuju ke Polres Dompu untuk melaksanakan rapat mendadak dengan tim Densus.
“Tim Densus memiliki alat teknologi yang cukup canggih yang berfungsi
mendeteksi atau melacak keberadaan teroris,” tutur Kapolres.
Penggerebekan pertama berlangsung di
wilayah perbatasan Dompu – Bima pada Jum’at malam. Dari situ, petugas menembak
mati dua orang terduga teroris, karena berusaha melawan dengan senjata api. Dua
terduga teroris tewas masing-masing Roi alias Moh Rizal Efendi warga Jalan
Sudiang, Sulawesi Selatan dan Dimas Antasari warga Sadia II Mpunda, Kota Bima
Senjata api yang berhasil diamankan tim Densus sebagai barang bukti (BB) yakni
jenis refolve rakitan dan satu senjata pindaan jenis FN. “Tanpa
sepengatahuan kami dua jenazah itu langsung dibawa menuju Kabupaten Bima, tapi
dalam perjalan diangkut menggunakan hely copter Mabes Polri. Tapi memang itu
protapnya,” terangnya.
Pada Sabtu pagi, sekitar pukul 06.00
wita, tim Densus yang dibantu petugas Polres Dompu melakukan penggerebekan
terhadap 4 orang terduga teroris di sebuah gubuk pada wilayah
Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja yang disewa Abdullah warga Desa O’o
Kecamatan Dompu. Saat penggrebekan berlangsung, semua lokasi di sekiar
gubuk sudah dikelilingi petugas. Petugas awalnya memberikan peringatan agar
mereka agar menyerah. Akan tetapi, para terduga teroris ini malah berusaha
melawan, sehingga petugas terpaksa menembaki tiga orang terduga teroris,
sedangkan satu orang lainnya masih melarikan diri. “Jenazah tiga orang terduga
teroris yang ditembak di Kandai Dua, juga dbawa oleh tim Densus menuju Mataram.
Namun dalam perjalanan, hely copter Mabes menjemputnya kemudian jenazah itu
dibawa ke Mabes,” tandasnya.
Dari lokasi penggerebebak itu, petugas
mendapati 3 gulung bom rakitan yang siap diledakan, serta beberapa bahan lain
diantaranya dua kilo gram pupuk. Menurutnya daya ledakan bom rakitan itu cukup
besar. “Kemungkinan bom itu dirancang untuk diledakan di Lakey, dan
beberapa tempat lainnya,” katanya.