Kota Bima, (SM).- Siapa
yang bakal ditetapkan untuk maju menjadi bakal calon Walikota Bima dari partai
Golkar hingga kini masih abu-abu. Pasalnya, DPP Golkar tak juga kunjung
mengeluarkan keputusan. Tiga nama kader Golkar yang muncul seperti Ketua DPC
Golkar Hj. Fera Amalia, MM, H. Junaidin Ismail, SE dan Subhan HM. Nur, SH
sampai saat sekarang pun menunggu kepastian.
Kader DPC Golkar Kota Bima,
Alfian Indrawirawan mengaku, isyarat dari DPP Golkar perihal keputusan siapa
yang akan mengendarai partai berwarna kuning tersebut memang akan tiba pada
bulan Januari ini. Namun pihaknya tidak bisa memastikan entah tanggal berapa di
awal bulan ini keputusan tersebut dikeluarkan. “Yang pasti bulan Januari ini
keputusannya dikeluarkan,” katanya singkat, Kamis kemarin.
Menunggunya hasil keputusan DPP
itu, diakuinya tak sedikit pula muncul pengklaiman yang dilakukan dua kader.
Namun ia memastikan, meski pengklaiman dalam berpolitik merupakan hal yang
lumrah, tapi tetap Ketua DPC Golkar memiliki potensi yang sangat besar
ketimbang kader lain. “Wajar saja mereka mengklaim diri. Tapi harus diingat,
seberapa besar kontribusi yang sudah mereka berikan untuk partai. Tentu DPP
juga tidak menutup mata untuk itu,” tegasnya.
Ditanya apakah terlambatnya
keputusan dari DPP itu dikeluarkan tidak berpengaruh bagi konsolidasi partai?
pria yang duduk di kursi DPRD Kota Bima itu mengaku jika secara politik hal
tersebut juga merugikan partai. Namun, mengantisipasi itu pihaknya secara
personal tetap melakukan konsolidasi. “Sembari menunggu keputusan DPP, mesin
politik kami terus berjalan,” ujarnya.
Mengenai munculnya nama Natsir
yang digadang-gadangkan untuk menjadi Wakil dari Ketua DPC Golkar Kota Bima,
pria yang biasa disapa Pawank itu mengaku itu belum pasti. Karena, jangankan
mencari seorang wakil sebagai pendamping, keputusan siapa yang bakal
mengendarai Golkar pun belum dikeluarkan. “Secara pribadi saya dukung H. Natsir
mendampingi Ketua DPC Golkar. Pasangan yang tepat, antara birokrasi tulen
dengan seorang politisi,” terangnya. (bnq)