Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jual Pupuk Diatas HET, Anggota Dewan Didemo

25 Januari 2013 | Jumat, Januari 25, 2013 WIB Last Updated 2013-01-24T17:30:04Z

Kota Bima, (SM).- Diduga menjual pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), anggota DPRD Kabupaten Bima duta PPPI di demo. Rabu kemarin pukul 11.00 wita, ratusan warga Desa Renda menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Kabupaten Bima.

Pantauan koran ini, ratusan warga yang datang menggunakan truk dan mobil pick up meminta ijin Anggota DPRD Drs. MS sebagai pengecer pupuk segera dicabut karena dinilai telah merugikan petani. Warga juga mengaku bila segera tidak ditindaklanjuti akan kembali menggelar aksi yang lebih besar.
Situasi demo sempat terjadi kericuhan yang diwarnai aksi saling dorong antar massa dengan aparat kepolisian karena merasa tidak dihargai anggota dewan, sebab tidak ada satupun wakil rakyat yang menemui massa. Bahkan gerbang kantor pada bagian utara sempat akan dirusak, tapi aparat dapat menghentikannya.
Tidak puas sampai di kantor DPRD, massa kemudian bergerak ke kantor Pertanian Kabupaten Bima menyuarakan aspirasinya, walaupun sempat terjadi saling dorong dengan polisi, aksi demo dapat berjalan aman sampai kemudian massa membubarkan diri.
Informasinya, HET pupuk yang sebenarnya hanya Rp 90 ribu malah kemudian dijual jauh di atas HET yang mencapai Rp 150 ribu oleh pengecer. “Hasil panen tahun ini terancam gagal karena harga pupuk begitu tinggi,” kata massa aksi..
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi demo, Bobi dalam orasinya, harga pupuk yang melambung saat ini dituding karena adanya konspirasi busuk dilakukan elit pejabat dan pengusaha. Yang paling disesalkan adalah didalamnya terlibat wakil rakyat yang seharusnya memperjuangkan aspirasi rakyat malah sebaliknya mencekik rakyat.
Apalagi yang dilakukan wakil rakyat tersebut menyangkut nasib petani, Bobi secara gamblang menyebut nama anggota DPRD Kabupaten Bima duta PPPI bernama MS anggota Komisi II dari Dapil III membidangi pertanian menjual pupuk diatas HET.
Bobi meminta unsur pimpinan DPRD Kabupaten Bima MS untuk ditindak, jangan sampai lembaga wakil rakyat tercoreng hanya oleh ulah satu orang anggota DPRD yang tidak sejalan dengan fungsi wakil rakyat yang seharusnya memperjuangkan aspirasi rakyat malah sebaliknya memperjuangan kepentingan pribadinya hanya untuk meraup kekayaannya.
Anggota DPRD dinilai hanya memperebutkan kepentingan-kepentingan pribadi masing-masing sehingga kewajiban sebagai wakil rakyat kemudian dilupakan, anggota DPRD dituding kerjanya hanya memperebutkan proyek dari pemerintah sehingga nasib rakyat yang diwakilnya dilupakan.
Setelah satu jam berorasi warga membubarkan diri, kemudian menuju kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bima untuk menggelar aksi.(dd)
×
Berita Terbaru Update