Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jadi Temuan BPK, Apotik Samakai Dimonitoring

30 Januari 2013 | Rabu, Januari 30, 2013 WIB Last Updated 2013-01-30T13:19:40Z

Bima,(SM).- Keberadaan Apotik Samakai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima yang acap menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) dalam pertanggungjawaban administrasi serta keuangan pengelolaan selama beberapa kurun tahun terakhir, membuat Komisi IV DPRD Kabupaten Bima dalam melakukan monitoring serta evaluasi pengelolaan Apotik milik daerah tersebut.

Sekretaris Komisi IV, Ahmad Yani Umar SEi MPd pada sejumlah wartawan di ruang kerja komisi Selasa kemarin, menjelaskan, sesuai agenda dan hasil keputusan rapat komisi yang tentunya merujuk dari kinerja dan progres raport laporan pertanggungjawaban keuangan Apotik Samakai RSUD Bima selama kurun waktu beberapa tahun terakhir yang minor dan selalu jadi langgan badan pemeriksa keuangan negara, membuat komisinya menyepakati untuk turun dan melihat secara langsung seperti apa regulasi dan bentuk pertanggungjawaban apotik tersebut.
Monev di Apotik Samakai, jelas Yani, juga dimaksudkan untuk mengecek laporan administrasi berikut stock obat dan sebagainya yang acap dikeluhkan masyarakat pasien terkait sering tidak tersedianya sejumlah jenis obat yang dibutuhkan. Yang mengherankan komisi ini kata Yani, setiap tahun pemerintah selalu menganggarkan dalam APBD untuk pengadaan dan stock obat dalam setahunnya. Namun faktanya selalu kurang dan obat tidak mencukupi bahkan sama sekali tidak ada.
Hasil dari monev tersebut jelasnya, menjadi landasan dan pedoman pembahasan selanjutnya, seperti apa jalan keluar yang akan ditempuh untuk menyehatkan kembali keberadaan Apotik Samakai dikemudian hari. Atau apakah perlu diasup terus anggarn dalam APBD kedepannya. “Jika ditemukan ada kejanggalan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dan administrasi tentu ada prosedur yang dilewati sesuai undang-undang yang berlaku. Dewan kan bukan lembaga hukum, “ujar Yani yang didampingi sejumlah anggota komisi IV lainnya.
Selain Apotik Samakai, pada hari yang sama, komisi IV juga akan monev di Dinas Dikpora Kabupaten Bima. Di dinas tersebut jelas Yani, beberapa mata anggaran yang termaktub dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana Block Grand akan dievaluasi sudah sejauh mana peruntukan dan alokasi programnya berjalan sebagaimana juklak dan juknis yang dimanatkan program. Termasuk pula evaluasi dan monitoring soal muttu pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Bima. (ris)
×
Berita Terbaru Update