Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dimas Antasari akan Dimakamkan di Penatoi

17 Januari 2013 | Kamis, Januari 17, 2013 WIB Last Updated 2013-01-18T13:37:35Z
Kota Bima,(SM).- Dimas Antasari alias Anas Wiryanto, pria dari lima orang yang ditembak mati Densus 88 karena terduga teroris di Kabupaten Dompu beberapa pekan lalu, kabarnya akan dimakamkan di Kelurahan Penatoi. Orang tua korban meminta kepada saudara kandung Anas untuk di mekamkan di Kelurahan setempat.
Dimas Antasari dirilis oleh Polri merupakan korban penembakan oleh Densus 88 di Kabupaten Dompu. Saat ini pun jasad Dimas masih disemayamkan di Jakarta untuk menunggu proses DNA. Baru kemudin diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Lurah Penatoi, M. Rifaid yang ditemui di ruangannya mengakui ada kabar tersebut. Ia mengaku, Anas Wiryanto memiliki orang tua lelaki asal Wera dan Ibu asal Sila. Kemudian sekitar tahun 2009 lalu pernah berdomisili di Kelurahan Penatoi, bersama saudara kandungnya, Idham. “Pada tahun itu Anas bersekolah di salah satu PTS di Kota Bima. Lalu keluar entah kemana, tanpa sepengatahuan kami,” ujarnya, Rabu kemarin.
Mengapa dimakamkan di Kelurahan Penatoi, ia menjelaskan oleh orang tua perempuan Anas, meminta kepada Idham yang masih tinggal di Kelurahan Penatoi RT 02 RW 01 untuk mengurus jenazah tersebut dan proses penguburannya di Kelurahan setempat. “Berdasarkan permintaan orang tua, Idham yang beristrikan perempuan Kelurahan Penatoi awalnya berkoordinasi dengan mertua, ketua RT dan tokoh masyarakat setempat. Hasilnya, keinginan Idham di sepakati,” katanya.
Setelah itu, lanjutnya, mertua Idham mendatanginya dan menyampaikan keinginan itu. Sekitar enam hari yang lalu dirinya pun membuatkan surat ijin untuk pemakaman yang bersangkutan, dengan menyertai tandatangan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Apakah tak ada masyarakat yang menolak? Rifaid mengaku, hingga saat ini baru satu orang yang menghubunginya dan meminta untuk mempertimbangkan kembali keinginan untuk memakamkan Anas di Kuburan Kelurahan Penatoi. “Warga itu menelpon saya, tapi saya jelaskan bahwa sesama umat muslim harus saling membantu. Terlebih untuk urusan orang yang sudah meninggal. Kita kuburkan saja, kasihan jika membiarkan mayat itu disemayamkan terlalu lama,” tandasnya.
Menuruti keinginan keluarga Anas itu, sudah dimintai persetujuan dengan ketua RT setempat dan sejumlah tokoh masyarakat serta ketua Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Penatoi. Bahkan jika nanti ada masyarakat yang menolak, dirinya akan berkoordinasi dengan seluruh Ketua RT, RW dan tokoh masyarakat Kelurahan Penatoi. “Nanti jika ada yang menolak, biar saya yang memberikan pandangan. Yang meninggal itu juga orang muslim, terlepas dari persoalan apakah Anas terduga teroris atau tidak,” tuturnya.
Rifaid menambahkan, hingga kini jasad Anas belum diketahui akan tiba di Bima kapan. Pihak keluarga pun masih menunggu hasil pemeriksaan DNA nya, untuk mengetahui pasti apakah mayat itu Anas atau tidak. (BNQ)
×
Berita Terbaru Update