Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Densus Gerebek Dua Lokasi, 5 Tewas

07 Januari 2013 | Senin, Januari 07, 2013 WIB Last Updated 2013-01-07T15:05:37Z

Tempat terkaparnya terduga teroris setelah terkena tembakan Densus 88.
Bima, (SM).- Detasemen Khusus (Densus) 88 kembali gerebek tempat persembunyian terduga teroris. Penyisiran kali ini dilakukan di dua lokasi sekaligus di Kabupaten Dompu. 5 (lima) orang tewas saat penggerebekan dalam dua hari tersebut.

Penyergapan hari pertama berlangsung Jum’at (4/1) sekitar pukul 17.00 Wita, di jalan umum antara Desa Mangge Nae Kecamatan Dompu Kabupaten Bima dengan Desa Rora Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Peristiwa penggerebekan berlangsung cukup lama, sekitar 30 menit. Antara pasukan Densus 88 Mabes Polri dengan terduga teroris sempat baku tembak. Ratusan kendaraan yang melintas di jalur setempat terhenti dari dua arah.
Informasi yang dihimpun, selang terjadi kontak senjata, akhirnya dua orang terduga teroris tewas dengan luka tembak. Sementara dari pihak Kepolisian, dilaporkan tidak ada yang menjadi korban luka atau meninggal. Sejauh ini, belum diperoleh kepastian identias dua terduga teroris yang dinyatakan tewas di lokasi penyergapan tersebut. Mabes Polri merilis nama ke dua korban yakni Roy dan Bachtiar yang disebut-sebut asal Bima.
Saksi mata, Adi, menceritakan, saat itu dirinya kebetulan sedang melintas di jalur setempat. Kala itu Ia mendengar suara letusan senjata api yang beruntun. Ratusan kendaraan tidak bisa melewati pada jalur lokasi baku tembak. “Saya melihat dari jarak lumayan jauh. Tapi dapat dilihat jelas kejadian itu,” kisahnya, yang ditemui di Desa Mangge Nae, Sabtu. Ia menyebutkan, Polisi yang tidak mengenakan seragam itu menggunakan mobil Avanza warna hitam.
Sedangkan pelaku yang digerebek juga menggunakan mobil warna hitam. “Kalau tidak salah saya ingat, mereka datang dari arah Dompu,” tuturnya. Di lokasi penyergapan itu, ditemukan slongsong peluru jenis FN sekitar 17 butir dan dua butir pucuk timah dan darah berceceran.
Penyergapan kedua, terjadi di ladang milik Dae Darfiah di So Diwu Padau Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Sabtu (5/1) dini hari sekitar pukul 05.30 Wita. Kabarnya 3 orang tewas dalam peristiwa itu.
Saksi mata, H Mustamin, mengatakan, saat itu dirinya melihat banyak aparat Kepolisian yang berjalan kaki mendekati ladang, tempat penyergapan. Sesaat kemudian, terdengar olehnya suara tembakan beruntun.
Cerita H.Mustamin, suara tembakan beruntun tersebut berlangsung beberapa saat. Kemudian dilihatnya ada tiga orang yang digotong ke luar dari lokasi ladang oleh sejumlah orang. “Katanya ada satu orang yang melarikan diri,” kisahnya di lokasi penyergapan.
Hingga berita ini dikorankan, belum diperoleh kejelasan identitas ke tiga orang yang meninggal tersebut. Namun rumor yang berkembang, ketiganya berasal dari Makasar. Menurutnya, lokasi ladang tersebut dalam beberapa tahun terakhir tidak dimanfaatkan oleh pemilik. Setahu dia, yang menggarap ladang tersebut saat ini adalah orang lain yang tidak diketahui namanya. “Tapi saya kenal, orang Desa O’o,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun, warga Desa O’o yang menggarap ladang lokasi penyergapan tersebut, Abdullah, orang tua almarhum Ustad Firdaus, yang tewas saat ledakan di Pondok UBK Sanolo Kabupaten Bima, Juli 2011 lalu. (Ima)
×
Berita Terbaru Update