Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Demo Bedah Rumah, Balita Dilibatkan

16 Januari 2013 | Rabu, Januari 16, 2013 WIB Last Updated 2013-01-15T17:00:07Z


Dompu, (SM).- Puluhan warga  dari beberapa desa/kelurahan di Kabupaten Dompu  kembali terlibat dalam aksi unjuk rasa, Selasa (15/1) di gedung DPRD Dompu, guna menuntut keadilan pemerintah atas tidak terakomodirnya warga sebagai penerima bantuan yang bersumber dari Kementerian Daerah Tertinggal (KPDT) tahun anggaran 2012.

Unjuk rasa para ibu rumah tangga yang dibantu sejumlah aktifis muda seperti Irfan Gebmad dan Aruji ini mulai berlangsung sekitar pukul 09.30 wita, yang dikawal puluhan aparat Polres Dompu.
Massa melakukan long march menuju gedung DPRD Dompu, sembari membawa panflet yang bertuliskan tuntutan dan kecaman terhadap Bappeda Dompu selaku instansi teknis yang menangani masalah proyek bedah rumah kumuh.  Bahkan sesampainya di depan pintu gerbang gedung dewan, massa kemudian membakar ban bekas, sehingga nampak kepulan asap mewarnai jalannya aksi.
Massa dalam orasinya menuding Bappeda Dompu bersikap diskriminasi terhadap sebagian warga miskin yang sepatutnya mendapatkan bantuan bedah rumah kumuh. Faktanya, diantara para penerima bantuan tersebut, justru bercokol nama sejumlah warga dengan kondisi ekonomi menengah ke atas. Misalnya, di Kelurahan Bada dan Kelurahan Bali Satu Kecamatan Dompu. “Kami bukan orang kaya. Rumah kami sangat kumuh. Tapi mengapa pemerintah tidak memasukan nama kami sebagai penerima bantuan bedah rumah kumuh,” tegas Irfan.
Tak hanya itu massa juga menganggap bahwa Bappeda dengan pihak tertentu diduga bermain alias terjadi mafia terselubung dalam melaksanakan program bedah rumah kumuh ini.  Malah pihaknya menerima informasi yang cukup mencengangkan. Kabarnya, pihak tertentu terlebih dahulu menarik uang dengan kisaran yang cukup fintastis dari warga yang menerima bantuan dana bedah rumah. “Kami dengar informasi ini. Kami belum mau buka dimana kejadian itu berlangsung. Sebab kami akan telusuri dulu kebenarannya,” kata Irfan.
Dalam aksi kali ini, tampak suasana yang berbeda dari biasannya. Pasalnya, ditengah kerumunan massa terhadap sejumlah balita yang dibawa para ibu yang melakukan demonstrasi. Tak lama kemudian, kehadiran massa diterima anggota dewan terhormat melalui dialog yang dipimpin Kurni Ramadhan SE, legislator utusan PPRN Dapil satu. Kurnia Ramadhan cukup tanggap terhadap aspirasi massa aksi.
Karena itu, pihaknya akan menyampaikan keluhan massa aksi kepada unsur pimpinan dewan. Kemungkinan besar, warga ini akan mendapatkan perhatian secepatnya dari pemerintah yang ditanggulangi dari dana bantuan sosial (Bansos). (dym) 
×
Berita Terbaru Update