Kota Bima, (SM).- Akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir, membuat
belasan rumah warga lingkungan Songgela Kelurahan Jatiwangi
terendam banjir laut atau banjir Rob. Banjir setinggi lutut orang
dewasa membuat warga was-was. Sementara tanggul yang dibangun pemerintah tidak
mampu menahan luapan air laut.
Seperti yang terjadi, Sabtu (12/1) pukul 19.30
wita, belasan rumah warga yang berada dipinggir tanggul tergenang akibat
meluapnya air laut, perabotan rumah warga ikut terendam air. Wargapun terpaksa
memindahkan barang-barang ketempat yang lebih tinggi.
Diwawancara, Junaidin (40), mengaku sudah
menjadi kebiasaan pada saat musim angin barat seperti saat ini rumah warga
pasti tergenang banjir laut. Biasanya banjir terjadi selama sebulan dan terjadi
pada waktu malam hari.” Ini sudah terjadi setiap tahun,” ujarnya.
Banjir laut, biasanya datang saat air laut
pasang, datangnyapun tiba-tiba, untuk waktu tidak menentu, tetapi biasanya
terjadi pada waktu malam dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Untuk rumah yang
terencam jumlahnya belasan, terutama yang berada langsung dipinggir laut,
walaupun demikian bila air pasangnya lebih tinggi rumah warga yang ada ditengah
perkampungan juga ikut terendam.
Tambah Junaidin, tanggul yang dibangun
Pemerintah tidak mampu menahan lupan air, masalahnya ketinggian tanggul,
seharunya tanggul yang dibangun lebih tinggi guna menghambat luapan air. Tidak
saja tanggul juga perlu dibangun saluran pembuangan sehingga air yang masuk dapat
cepat surut.
Akibat terjadinya banjir laut, diakui Junaidin,
warga tentunya tidak lagi bisa beristirahat, lebih bayak bekerja memindahkan
barang-barang ketempat yang lebih tinggi, seperti barang elektronik. Belum lagi
lumpur yang ikut terbawa oleh air, menjadi pekerjaan tambahan. Harapannya agar
pemerintah segera membangun tanggul yang lebih tinggi sehingga kedepannya
pemukiman warga tidak lagi terendam. (dd)