Bima, (SM).- Sejumlah jadwal penerbangan di
Bandara Sultan M Salahuddin Bima menjadi tertunda lantaran cuaca buruk yang
melanda wilayah udara Bima dan sekitarnya mulai pertengahan Desember hingga
awal Januari 2013.
Bahkan,
selama pertengahan Desember 2012 hingga 1 Januari 2013, ada empat kali jadwal
penerbangan dari Denpasar tujuan Bima dan sebaliknya, kembali ke Bandara asal
menyusul cuaca yang tidak menentu.
Kepala TU
Bandara M Salahudin Bima, Zainal Arifin, yang didampingi staf, mengatakan,
cuaca buruk di wilayah udara Bima dan sekitarnya terjadi sejak pertengahan
bulan Desember 2012 hingga asal bulan Januari 2013. Pada tanggal 21 Desember
2012, Merpati Airlines dari Denpasar tujuan Bima terpaksa kembali ke Bandara
International Ngurah Rai karena tidak bisa melanjutkan ke Bandara M Salahuddin
Bima menyusul cuaca buruk.
Tanggal 23
Desember 2012, pesawat Merpati Airlines juga tidak bisa melanjutkan perjalanan
menuju Denpasar setelah lepas landas dari Bandara M Salahudin Bima menyusul
kendala pada mesin pesawat di atas udara.
Tanggal 25
Desember 2012, Merpati Airlines dari Bandara Internasional Lombok (BIL) tujuan
Bima juga terpaksa kembali ke BIL lantaran cuaca buruk. Pada 30 Desember 2012,
Merpati Airlines dari Makasar tujuan Bima, juga gagal mendarat di Bima lantaran
cuaca buruk.
Pada 2
Januari 2013 juga, Merpati Airlines gagal mendarat di Bandara M Salahuddin Bima
dari Denpasar lantaran cuaca buruk. “Kalau yang delay (tunda) banyak
terjadi Desember sampai awal januari,” paparnya.
Sesuai
dengan ketentuan Undang-undang (UU) nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan,
penumpang yang tidak jadi berangkat mendapat kompensasi dari perusahaan
penerbangan, tentunya dengan tahapan-tahapan. “1 jam pertama tertunda,
penumpang diberikan snack oleh perusahaan penerbangan. 1 jam berikutnya
diberikan nasi kotak. Selebihnya, jika tertunda, perusahaan bertanggung jawab
penuh mulai dari akomodasi hingga penginapan,” jelas staf, Zainal. (Ima)