Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Waspada, Badai Petir Sampai Maret 2013

22 Desember 2012 | Sabtu, Desember 22, 2012 WIB Last Updated 2012-12-26T01:58:09Z
Bima, (SM).- Intensitas badai petir beberapa pecan terakhir di Bima pada umumnya, cukup tinggi. Bahkan, merenggut korban jiwa di beberapa wilayah. Berdasarkan analisa Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Salahudin Bima, potensi badai petir akan belangsung hingga Maret 2013. Masyarakat diminta waspada beraktifitas di tanah lapang.
Forcaster BMKG Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Jumratul Aida, dalam penjelasannya mengatakan, badai petir diawali pembentukan awan columbus nimbus yang berciri hitam gelap dan tebal. Berdasarkan data BMKG, dua bulan terakhir awan tersebut sering terbentuk di kawasan langit Bima sehingga menjadi pemicu terjadinya petir.  Ciri-cirinya terbentuknya awan hitam secara fisik ditandai adanya angin kencang sebelum turun hujan yang juga ditandai dengan suku lingkungan yang begitu panas.
Dimaksud awan columbus nimbus, tidak hanya berpotensi terbentuk pada siang hari, namun juga bisa terjadi malam hari. Pada malam hari terlihat seperti kilatan yang tampak oleh mata pada jarak yang cukup jauh, tetapi kondisi tersebut akan berbeda jika jarak terendah sangat dekat maka jarak badai petir akan sangat dekat dengan permukaan bumi.
Berdasarkan data dan pengalaman tahun sebelumnya, badai petir selalu bisa terjadi selama musim hujan dan masa transisi cuaca. Oleh karena itu masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap badai petir yang terjadi, apalagi masyarakat yang aktifitas kesehariannya berada di tanah lapang, misalnya, persawahan dan ladang.
Ditambahkannya, bentuk kewaspadaan masyarakat, jika melihat  ciri-ciri akan terjadi petir, sebaiknya menghindari aktifitas diluar rumah atau berada dekat denga pepohonan apalagi berada ditanah lapang akan sangat berbahaya akan tersambar badai petir. Begitupun bila berada terlalu dekat dengan jaringan kabel listri tegangan tinggi. Kabel listrik tegangan tinggi sangat berpotensi membahayakan manusia yang berada didekatnya karena terjadinya kontaminasi ion-ion yang diantarkan kabel tersebut.
Selain mengingatkan masalah badai petir, jumratul juga mengingatkan akan terjadinya banjir, sebab intensitas curah hujan pada tahun ini akan cukup tinggi dari tahun sebelumnya, rata-rata curah selama dua bulan kedepan mencapai 42 milimeter (MM). untungnya dari hasil analisa alam untuk kecepatan angin masih dalam taraf normal.(dd)
×
Berita Terbaru Update