Bima,(SM).- Berita tentang sidang paripurna dewan
yang sepi dari kehadiran legislative pun Bupati yang sering diwakili, menjadi
hal yang biasa dikonsumi khalayak. Tapi paripurna yang dihelat Kamis (20/12)
kemarin dengan agenda laporan Pansus DPRD terhadap program kerja tahunan dewan
setempat tahun dinas 2013, fenomenanya super sepi.
Pantauan sejumlah awak media, baik legislator pun eksekutif
rapat paripurna kemarin, jauh panggang daripada api alias minim para
pemangku kepentingan. Dari daftar hadir yang dilaporkan Sekretariat Dewan
seperti yang disampaikan pimpinan sidang, Drs H Najib HM Ali, hanya dihadiri 22
dari 40 jumlah anggota DPRD Kabupaten Bima. Yang lebih mencengakan lagi,
eksekutif yang mestinya dihadiri langsung Bupati atau wakil Bupati, ternyata
hanya diwakilkan pada Asisten III Setda, Drs H Makruf Amin. Belum lagi para
penjabat eselon II setingkat Kadis dan Kabag, hampir tidak ada yang hadir
memenuhi paripurna. Para kadis hanya diwakili,
itupun sekitar sepuluh orang saja.
Kondisi paripurna yang sepi, semakin menjadi ketika suasana
rapat yang dipimpin H Najib, terganggu sound sistem yang ngadat, hingga salah
seorang anggota dewan, mesti sesekali memperbaiki microphone yang rusak
tersebut.
Apakah agenda rapat yang emanmag dinilai tidak terlalu
urgen, hingga para pemangku kepentingan baik eksekutif pun legislative, tidak
hadir atau menanggap sepele paripurna yang digelar dewan. Padahal tidak sedikit
anggaran yang dihabiskan untuk menggelar sekali paripurna.(ris)