Sape,
(SM).- Bermodal pengalaman pribadinya
sejak merintis karier menjadi guru biasa hingga diangkat menjadi pengawas SMA
di Sape, Drs H Abdullah HAR MM mampu mengharumkan nama Bima di dunia
pendidikan nasional. Penuturan riwayat hidup terbaiknya selama mengabdi
di dunia pendidikan, putra kelahiran Sape itu berhasil meraih juara II pengawas
berprestasi tingkat nasional pada lomba penulisan best practice 2012.
Pada
tulisannya, diantaranya tertuang pengalamannya sejak awal merintis karier di
dunia pendidiikan. Ketika pengalaman menjadi guru merupakan awal pondasi
pengalaman terbaik untuk memahami tupoksi sebagai guru dan memahami kompetensi
guru, disamping melaksanakan tugas yang diemban oleh kepala sekolah. selama
menjadi guru banyak hal yang ia dilakukan untuk menunjang keberhasilan sekolah.
Sehingga dapat dipercaya untuk diangkat menjadi Wakasek di bidang kesiswaan
pada tahun 1987 di SPG Negeri Probolinggo Jawa Timur.
Awal
tahun 1993, H Abdullah pindah ke SMA Negeri 1 Sape Bima dan selalu
menjalakan tugas dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, termasuk melatih diri
untuk bisa menulis karya tulis ilmiah. Berbagai tulisannya, diikutkan dalam
lomba karya tulis peningkatan keimanan dan ketaqwaan (IMTAQ) siswa bagi guru
SLTP/SMU/SMK tingkat Nasional pada tahun 1999/2000 yang diselenggarakan oleh
Dirjen Depdiknas dan mendapat penghargaan. ‘’Pada tahun 2000 saya diberi
kesempatan untuk mengikuti guru teladan tingkat kabupaten Bima dan mendapat
juara I dan dilanjutkan tingkat propinsi NTB, dan penulis mendapat juara
III tingkat propinsi NTB,’’ katanya.
H
Abdullah juga menuturkan pengalamannya mengajar di SMA Muhammadiyah Sape hingga
dipercaya oleh Yayasan Muhammdiyah Kabupaten Bima untuk memimpin SMA
Muhammdiyah Sape dengan SK Yayasan No. III.A/2.b/840 SK/1993 pada 1
Oktober 1993. Selanjutnya, ketika dirinya menjadi kepala SMAN 1 Lambu,
pendidikan dinilai masih samrawut, siswa suka bolos, guru suka meninggalkan tugas,
penulis berpikir langkah apa yang harus dilakukan agar sekolah tersebut ada
perubahan. Banyak kendala yang dirasakannya tidak mematahkan semangatnya.
Dengan modal semangat dan tekad yang kuat, berbagai kendala tersebut bisa
diatasi.
Melihat
kekompakan dan kemajuan itulah, tanpa sepengetahuan kami pihak atasan
melakukan evaluasi dan menilai sehingga dipercayakan program kemitraan
pertukaran kepala sekolah se-indonesia dengan tema “program kemitraan kepala
sekolah daerah maju (DM) dan daerah tertinggal (DT) tahun 2005-2006”. Dengan
keberhasilan itu pihak atasan mengevaluasi dan menilai lagi sehingga
diangkat menjadi pengawas sekolah hingga berhasil menyabet predikat juara
2 pengawas berprestasi tingkat nasional pada lomba penulisan best practice
tahun 2012. (war)