Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Penggrebekan di Kelurahan Lewirato Diklarifikasi

04 Desember 2010 | Sabtu, Desember 04, 2010 WIB Last Updated 2010-12-04T00:44:31Z

Kota Bima, (SM).- Penggrebekan dua pasangan muda-mudi yang diduga berbuat mesum di Kelurahan Lewirato Kecamatan Mpunda beberapa waktu lalu, diklarifikasi oleh WA, salah satu mahasiswi yang diduga terlibat. Dia membantah keberadaannya di rumah milik Herman tersebut berbuat mesum.
Saat ditemui di rumah salah satu keluarganya di Kelurahan Tanjung, Kamis malam (3/12), WA menceritakan, dia dan salah satu temannya Dn memang sengaja diundang oleh Hermansyah untuk makan-makan. Sekitar pukul 19.30 dia dan Dn tiba di kediaman Herman. “Kami memang ke umah Herman saat itu hanya untuk menghadiri undangannya. Tiba di ana pun kami hanya duduk-duduk dan mendengarkan musik”, akunya.
Karena tidak ada aktivitas, saat itu juga Herman keluar dan membeli makanan, sedangkan dia dan dua orang temannya masih duduk sembari mendengarkan lagu menunggu Herman pulang. “Herman saat itu memang cukup lama beli makanan, saya pun tidak ingat pukul berapa dia datang bawa makanan buat kami”, terangnya.
Setelah mencicipi makanan dan kembali bersenda gurau sambil mendengarkan musik hingga pukul 22.30, tiba-tiba ada suara ribut di sekitar depan rumah Herman. “Setelah dicek keluar, ternyata ada sekumpulan anak muda yang hendak melakukan penggrebekan”, ungkap remaja 18 tahun tersebut.
Dirinya yang merasa tidak melakukan apa-apa tidak merasa takut dengan upaya pemuda setempat. Hingga dia dan ketiga rekannya tersebut dibawa oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) untuk dilakukan pemeriksaan.
WA mengaku, hanya sekali bertamu ke rumah Herman, itupun didatangi setelah berulangkali merasa tidak enak diajak oleh Herman. Pemilik rumah pun, diakuinya masih ada hubungan saudara. “Saya dan Herman itu sepupu dua. Jadi tidak mungkin kami melakukan apa-apa seperti yang diduga oleh masyarakat setempat,” tegas remaja kelas II SMK Kesehatan Bima Sehat tersebut.
Atas penggrebekan itu, diakuinya mendapat hukuman dari sekolahnya. Kendati dirinya sudah menceritakan yang sebenarnya kepada pihak sekolahnya. Namun tetap saja hukuman satu tahun di skorsing tetap diterima dirinya dan Dn.
“Sudah lama memang kami ingin melakukan klarifikasi. Tapi tidak tahu ke mana saya hendak melakukannya. Hingga ada seoang paman yang mengetahui berita ini di keluarkan oleh salah satu koran lokal Bima”, tambahnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update