Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Langganan Banjir, Warga Belo Minta Pemda Bersikap

28 Desember 2012 | Jumat, Desember 28, 2012 WIB Last Updated 2012-12-27T18:00:00Z


Bima, (SM).- Kerap menjadi langgaran banjir setiap tahunnya, warga Kecamatan Belo Kabupaten Bima meminta Pemerintah Daerah (pemda) Bima bersikap guna mencarikan solusi terbaik yang dapat dikerjakan.
Bencana banjir yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir membuat petani di empat desa merugi, sebab banjir kerap menggenangi areal pertanian. Terakhir, pekan lalu areal pertanian di desa Runggu yang terendam banjir.

Tidak saja menyisakan kerugian bagi petani, juga sejumlah kawasan pemukiman warga tidak luput dari terjangan dan genangan banjir, biasanya bila debit hujan begitu tinggi seperti yang terjadi pekan lalu, air dari aliran sungai di kawasan Desa Cenggu, Runggu sampai sungai Padolo meluap. Ini terjadi hampir setiap tahun dan selama ini tidak pernah ada solusi dari Pemda Bima padahal sangat urgen karena berhubungan dengan mata pencaharian warga yang kebayakan adalah sebagai petani.
Seperti disampaikan salah satu warga Cenggu, A. Hamid, banjir yang terjadi Selasa (25/12), menyebabkan terendamnya pemukiman warga di sepuluh Rukun Tetangga (RT), dari RT 04 sampai RT 13. Tidak saja air yang menjadi masalah, juga air yang bercampur lumpur. Akibatnya warga tidak dapat beraktifitas karena air baru dapat surut empat jam kemudian.
Selain pemukiman warga, ratusan hektar ratusan hektar persawahan setiap tahunnya menjadi korban banjir, biasanya awal musim penghujan menjadikan para petani merugi jutaan rupiah, pada saat petani melakukan persemaian bibit biasanya areal persawahan akan tergenang luapan banjir dari sungai sekitar persawahan.
Ini diakui A. Hamid terjadi setiap tahunnya dan tidak pernah ada perhatian serius dari Pemda Bima, apa yang menjadi solusi padahal areal persawahan yang selama ini menjadi langganan genangan banjir menjadi salah satu mata pencaharian hidup warga empat desa, bila ini terus dibiarkan warga sangat menderita. Menurut A. Hamid solusi dari masyarakat sekitar meminta Pemda Bima segera melakukan normalisasi sungai sekitar, karena dari pengamatannya terjadi pendangkalan sehingga ketika musim penghujan tiba air sungai akan cepat meluap.
Camat Belo, M.Chandra Kusumah M.AP mengakui, akibat hujan yang turun setiap hari hampir semua desa di wilayahnya terkena banjir karena berada di satu jalur alur sungai. Masing-masing desa tersebut tergenang air di areal persawahan dan pemukiman. Bahkan di Desa Runggu, berdasarkan laporan dari aparatnya, sebuah tanggul diketahui jebol. “Memang wilayah Belo, terpaksa jadi langganan banjir karena sungai semakin dangkal dan sempit,” terangnya.
Sementara curah hujan semakin besar dan intensitasnya cukup tinggi sehingga sungai tak mampu lagi menampung debit air. Untuk itu, solusinya jangka panjang, Pemda akan melakukan normalisasi sungai. Sungai sepanjang desa akan dikeruk dan dilebarkan mulai dari Sungai Padolo hingga ke hulu di Desa Ncera.
Tambahnya, untuk normalisasi ini membutuhkan dana yang besar. Pemda, katanya, akan mengupayakan dana untuk tahun 2013-2014 dari pusat. Dana ini guna normalisasi sungai di tiga kecamatan termasuk Kecamatan Belo.
Diakuinya juga, akibat banjir ini para petani mengalami kerugian. Tapi solusinya, kemarin, pihaknya bersama Dinas Pertanian, Hultikultura dan Tanaman Pangan akan turun ke lapangan untuk mendata kerugian. Jika ada padi petani yang rusak, pihaknya melalui Dinas Pertanian, Holtikultura dan Tanaman Pangan akan memberi ganti rugi. (dd)     
×
Berita Terbaru Update