Bima, (SM).- Nasib naas dialami Arjuna HM Saleh (31), warga Desa
Parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Karyawan SPBU ini tewas bersimbah
darah di depan kios miliknya, Kamis (20/12) sekitar pukul 19.30 Wita usai
menunaikan sholat maghrib.
Warga yang
mengetahui kejadian tersebut, berupaya menolong korban. Namun, dihalangi pelaku
penganiyaan yang dikenal sebagai preman kampung. “Kami tidak berani dekat,
karena pelaku terus mengancungkan parang,” kata salah seorang saksi di tempat
kejadian perkara .
Warga mengidentifikasi
pelaku penganiyaan yang menyebabkan Arjunan meninggal itu yakni Burhan,
warga Parangina yang seklaigus tetangga korban. Menurut warga, pembunuhan
itu dipicu masalah sepele. Sebelum kejadian, dua orang anak yang meminta
rokok kepada korban. Ketika itu, korban membentak karena anak kecil
tidak membawa uang. “Entah karena apa, tiba-tiba pelaku datang ke rumah
korban, berteriak minta korban keluar rumah dengan melempar batu ke atas atap
rumah,” kata saksi.
Sejurus kemudian, tanpa
pikir panjang korban usai sholat magrib bersama istrinya, keluar menanyakan
siapa yang mencarinya. Saat itulah terjadinya penganiyaan. Korban mengalami
luka bacok di kaki dan sabetan parang di leher bagian belakang.
Mendengar ada
pembunuhan, keluarga korban langsung mendatangi rumah pelaku dan
merusaknya. Sedangkan, rumah kakak pelaku, Khalik, dibakar massa tadi siang sekitar
pukul 11.00 wita. Hingga kini, situasi di lokasi masih mencekam. Polisi Mapolres
Bima masih menjaga di sekitar dua desa.
Kapolses Sape Kompol
Lalu Nadjamudin mengatakan, kasus tersebut sedang diselidiki. Pihak
kepolisian segera menangkap pelakunya setelah dilakukan pemeriksaan saksi
dan hasil visum et repertum. ”Sedang kami selidiki, pelakunya akan kami
tangkap,” kata Nadjamudin. (war)