Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Anggaran Dinas Naik, Dewan Hianati Rakyat

20 Desember 2012 | Kamis, Desember 20, 2012 WIB Last Updated 2012-12-20T14:06:03Z

Bima, (SM).– Ketua Umum IMM Cabang Bima, Firmansyah, mengkritisi bertambahnya anggaran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima dari rancangan awal 13,751M menjadi 14,751 M. Kata dia, ini merupakan bentuk penghianatan para anggota DPRD Kabupaten Bima kepada seluruh masyrakat yang ada di Kabupeten Bima

Firman menilai, penambahan alokasi anggaran untuk anggaran dinas DPRD Kabupaten Bima itu sangat bertolak berlakang dari kinerja yang dipertontonkan wakil rakyat selama ini. “DPRD telah melakukan penyimpangan fungsi budgeting, dengan memberikan alokasi anggaran yang sangat besar untuk kegiatan perjalanan dinas”, ujarnya.
Menurut Firman, fungsi anggaran (budgeting) yang melekatkan pada para wakil rakyat, tidak bisa dipakai untuk men-setting anggaran yang begitu besar apalagi ada pengalihan dari anggaran mobdis kepala daerah untuk anggaran dinas para anggota dewan untuk keperluan institusi itu sendiri. Jika itu terjadi, sama saja kalau DPRD yang merupakan wakil rakyat hanya mementingkan dirinya sendiri, bukan rakyat yang diwakilinya.
"Ini namanya pengkhiatan terhadap rakyat yang diwakili mereka.  Tentu saja semua rakyat akan marah karena dana yang besar itu justru dipakai untuk perjalanan dinas yang selama ini tak jelas manfaat dan bentuk pertanggungjawabannya terhadap kinerja mereka, bukan dialihkan untuk penanggulan giji buruk di Kabupaten Bima misalnya," tegas Firman.
Ia menambahkan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap DPRD. Seharusnya, dengan kewenangan budgeting yang amat luas, Dewan mampu menekan sekecil mungkin beban anggaran untuk sekadar program 'jalan-jalan' semata. Apa yang dilakukan saat ini cenderung merupakan pemborosan massal di mana para anggota Dewan harus mempertanggungjawabkan hal ini kepada publik. "Anggaran perjalanan dinas ini membuktikan Dewan tidak pro publik. Coba tanya, apa sebenarnya manfaat perjalanan dinas itu untuk rakyat," katanya.
Saat ini, justru masyarakat mendambakan adanya alokasi anggaran yang cukup untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan, akses infrastruktur dana layanan mudah berkualitas. Seharusnya, dengan menekan biaya perjalanan dinas, dana tersebut bisa dialokasikan untuk mendukung program pro rakyat yang nyata-nyata dikeluhkan dan dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
"Masyarakat menjerit soal mahalnya pendidikan, buruknya infrastruktur di pinggiran, layanan kesehatan yang tak merata dan kebutuhan lain yang lebih prioritas," tandasnya. (sam)
×
Berita Terbaru Update