Kota Bima, (SM).- LP2DER Bima menggelar seminar sehari yang bertema “strategi membangun kota tangguh melalui pengarusutamaan PRB dengan
perencanaan pembangunan”, di
Aula Pemkot Bima, Senin (26/11). Kegiatan tersebut terlaksana atas dukungan Oxfam
Indonesia, Australia-Indonesia
Facility for Disaster Reduction (AIFDR)
dan The European Commission’s
Humanitarian Aid Department (ECHO).
Wakil Walikota Bima, H.A.Rahman H.Abidin saat
membuka acara Seminar Sehari mengatakan, Indonesia adalah laboratorium bencana
bahkan sering disebut sebagai supermarketnya bencana. Salah satu daerahnya yaitu Kota Bima, yang berpotensi rawan bencana alam
maupun non alam.
Dikatakannya, peran BAPPEDA dan SKPD terkait
sangat diharapkan. Paling tidak pengambil kebijakan di masing-masing SKPD hadir,
sehingga apa yang dihasilkan dari seminar ini dapat diimplementasikan pada
tingkat SKPD masing-masing. “Ini dimaksudkan agar kegiatan seperti ini dapat menghasilkan
sesuatu yang berguna dan tidak sia-sia”, ujarnya.
Karena
itu, sesuai amanat UU No 24/2007 tentang PB (Penanggulangan
Bencana), diharapkan
pada semua aparat pemerintah, kalangan dunia usaha dan organisasi sosial
kemasyarakatan perlu waspada untuk mencegah dan tanggap terhadap penanggulangan
bencana. “Saya harap Kota Bima menjadi daerah yang tangguh
terhadap bencana”, pinta H. Man, sapaan akrab Wakil Walikota Bima.
Sementara
itu, Direktur LP2DER Bima Ir. Bambang Yusuf yang memfasilitasi kegiatan itu
mengatakan, kegiatan seminar sehari dilaksanakan dengan tujuan
agar dapat menyatukan pemahaman para pengambil kebijakan tentang paradigma baru
penanggulangan bencana, kebijakan penanggulangan bencana serta perencanaan
pembangunan dan penganggaran. “Harapannya akan munculnya komitmen dari para pengambil kebijakan untuk dapat mendukung
upaya pengurangan risiko bencana (PRB) di Kota Bima”, jelasnya.
Seminar ini sangat tepat dan memiliki makna
penting untuk memberikan pemikiran tentang pemahaman para pengambil kebijakan, khususnya dalam sistem perencanaan
dan penganggaran penanggulangan bencana dalam upaya membangun dan memperkuat ketangguhan
terhadap bencana di Kota Bima. “Saya harap ada koordinasi dan kerjasama
multipihak terkait Penanggulangan Bencana”, harap Bambang.
Peserta yang terlibat
pada kegiatan seminar ini adalah pengambil kebijakan di lingkup eksekutif dan legislatif,
TNI dan Polri serta perwakilan ormas, dengan jumlah peserta 50 orang.
Seminar
ini menghadirkan Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Drs. Mukhtaruddin, M.Si
dan Kepala BPBD Kota Bima, Drs.
H. M. Fakhrunraji, ME. (edo)