Kota Bima, (SM).- Dua warga lingkungan Tanjung dan Sumbawa Kelurahan
Tanjung Kota Bima, Senin (26/11) pukul 11.00 wita bentrok, saling serang
menggunakan batu dan senjata tajam terjadi di sepanjang jalan Bandeng, tepatnya depan kediaman Wakil Bupati Bima. Penyebabnya
aksi pengeroyokan warga Lingkungan Sumbawa terhadap warga Tanjung.
Pantauan media ini
sebelum aksi bentrokan terjadi, kedua warga satu kelurahan tersebut terlibat aksi pengeroyokan. Korban Nurdin (25) warga Lingkungan
Tanjung dikeroyok sejumlah pemuda warga Lingkungan Sumbawa, korban yang saat
itu sedang bekerja
sebagai buruh
angkut semen di
salah satu pergudangan
di Kelurahan Melayu. Kemudian
tiba-tiba dikeroyok hingga mengalami luka-luka.
Mendapatkan kejadian tersebut, rekan korbanpun coba
memisahkan, sementara kepolisian yang datang kemudian mengamankan lokasi
kejadian dan memediasi kedua belah pihak untuk diselesaikan secara hukum. Namun Nurdin
selaku korban pengeroyokan menolak penyelesaian secara hukum, saat alotnya
percobaan perdamaian oleh tokoh pemuda kedua belah pihak, teryata warga Lingkungan Tanjung yang tidak terima dengan aksi
pemukulan terhadap rekannya spontan berkumpul menyerang warga Lingkungan
Sumbawa.
Warga Lingkungan Tanjung berkonsentrasi di sekitar pertigaan antara Kelurahan
Melayu dan Tanjung, dengan jumlah mencapai puluhan kemudian menyerang warga
Lingkungan Sumbawa, membawa senjata tajam, kayu dan balok serta batu, warga
yang kaget mendapat serangan kemudian membalas yang akhirnya terjadi saling
serang menggunakan batu persisnya di perempatan Kumburan Lingkungan Sumbawa.
Akibat kejadian tersebut lalu-lintas jalur padat tersebut
lumpuh, pengguna jalan memilih memutar, pertokoan yang ada di sepanjang jalan memilih tutup,
begitupun sejumlah sekolah memilih memulangkan siswanya lebih awal guna
menghindari bentrokan meluas dan jatuhnya korban jiwa. Sementara warga kedua
belah pihak yang saling serang sempat saling kejar mengejar, batu, kayupun berterbangan dari kedua belah pihak,
sasarannya adalah rumah warga yang ada di sepanjang jalan namun untungnya atap rumah dan pertokoan
warga sepanjang jalan tidak mengalami kerusakan.
Polisi sendiri hadir di lokasi kejadian setengah jam setelah warga saling serang,
puluhan polisi yang hadir akhirnya
berhasil memukul mundur warga yang bentrok menjauh hingga kemudian lokasi dapat
diamankan. Sementara warga yang masih berkeras untuk menyerang terpaksa ditembaki
dengan gas air mata.
Polisi kemudian memediasi kedua warga untuk
berdamai, perwakilan kedua belah pihak dipertemukan di tengah lokasi bentrokan, terjadi
pembicaraan alot antara kedua perwakilan warga, bahkan sempat terjadi
ketegangan dalam pembicaraan damai terseut.
Kapores Bima Kota, AKBP. Kumbul KS, Sik di lokasi bentrorkan mengaku
situasi sudah
berhasil diamankan dan kini sudah kondusif, kedua belah pihak tokoh masyarakat
dan pemuda telah dipertemukan untuk bicarakan islah damai kedua belah pihak.
Walaupun demikian tetap dilakukan penjagaan untuk mengantisipasi adanya
bentrokan susulan.
Mengenai pemicu bentrokan jelas Kumbul, dilatarbelakangi
aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah warga Lingkungan Sumbawa
kepada salah satu warga Lingkungan Tanjung. Korban sendiri sampai saat ini
belum melaporkan kejadian pengeroyokan yang menimpa sampai
terlanjur terjadi bentrokan kedua warga.
Senada disampaikan Lurah Tanjung, Syafrudin, SH sudah ada islah damai antara kedua tokoh masyarakat dan warga kedua
belah pihak dan disepakati adanya perdamaian. “Saya
harap tidak
adanya provokasi lanjutan sehingga bentrokan
susulan tidak muncul lagi”, pinta Lurah.
(dd)