Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Diduga Mencuri, Tewas Dihakimi Massa

25 Januari 2012 | Rabu, Januari 25, 2012 WIB Last Updated 2012-01-25T02:51:55Z

Bima, (SM).- Diduga melakukan pencurian, Ri (27) warga Dusun Tonggondoa Desa Lido Kecamatan Belo dihakimi massa hingga tewas. Kejadian itu berlangsung Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 Wita di Desa Donggobolo Kecamatan Woha.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Woha, AKP Usman Jamaluddin mengatakan, saat peristiwa naas itu berlangsung, Ri tidak sendirian. Teman korban yang saat itu menggunakan sepeda motor Yamaha Mio tanpa nomor polisi, berhasil lolos dari kejaran massa. “Kami datang ke Desa Donggobolo setelah massa menghakimi korban. Sementara  teman korban berhasil kabur,” terang Usman, Selasa (24/1) di Polsek Woha.
Menurut Kapolsek, kehadiran Rid an rekannya di Desa Donggobolo pada malam itu, sudah dicurigai warga. Sebelum ajal menjemputnya, warga setempat melakukan pengintaian atas kedua warga Lido yang bolak balik dari ujung kampung. Sikap kedua warga Lido itu mengundang perhatian warga Dongobolo, apalagi dilakukan di saat warga tidur lelap.
Bertmbahnya kecurigaan warga, karena dalam beberapa bulan terakhir warga sering kehilangan ternak terutama kambing. “Melihat keduanya sering bolak balik naik sepeda motor, warga mengintai. Puncak kearahan warga tepat di tengah malam, apalagi saat sekarang warga Donggobolo sering kehilangan kambing,” urai Usman.
Ditambahkannya, sebelum menaruh kecurigaan terhadap pengendara Mio itu. Warga juga menaruh curiga terhadap sebuah mobil Avansa putih yang lewat. Mobil itupun tidak luput dari kejaran warga. Namun, mobil baru yang tak diketahui nomor polisinya itu berhasil lolos. “Akibat dihakimi, korban mengalami luka yang sangat serius sehingga dilarikan ke rumah sakit umum Bima pada malam itu juga. Luka yang dialami yakni luka robek di bagian wajah dan luka tusuk di dada bagian kiri. Sebelum di bawa ke RSUD Bima Ri sempat di bawa ke PKM Woha, namun dirujuk ke Bima.
Sedangkan pengakuan sumber yang enggan di korankan namanya, mobil Avansa itu hendak digunakan untuk mengangkut kambing hasil curian. Kalaupun kambing hanya satu atau dua ekor. “Mobil itu dipakai untuk angkut hasil curian, kalaupun hanya satu ekor akan diangkut pakai motor. Itulah modus pencurian mereka sekarang,” ungkap sumber di kantor Camat Woha, Selasa (24/1). (SM.12) 
×
Berita Terbaru Update