Bima, (SM).- Terhitung sejak pukul 12.00 Wita Rabu (10/10)
lalu, status Gunung Sangyang yang berlokasi di Kepulauan Sangyang sebelah utara
laut Kecamatan Wera Kabupaten Bima, naik dari tingkatan waspada menjadi siaga
atau dari level II meningkat ke level III.
Pantauan sejumlah
wartawan dan penjelasan staf Pusat Vulkanologi dan Geologi dan Klimatologi
(PVGK) yang bertugas memantau kondisi gunung Sangyang, H.Junaidi, Kamis siang
(11/10) membenarkan telah terjadi peningkatan status gunung berapi yang ada di
wilayah Kabupaten Bima tersebut, dari waspada level II meningkat ke level III
atau siaga.
Bentuk perubahan
yang terdeteksi baik dari seismografi (alat pendeteksi kondisi gung berapi)
maupun pantauan langsung di lapangan, kata Junaidi, memang terjadi perubahan
yang siginifikan dari gunung yang masih aktif tersebut. Gumpalan asap (kabut)
kecil disertai sejumlah gempa teknonik alias getaran lokal di sekitar gunung
Sangyang acap terdeteksi dan terasa.
Meskipun terjadi
peningkatan status, tidak menutup kemungkinan akan terjadi peningkatan status
atau level tinggi atas kondisi Gunung Sangyang. Pihaknya tetap melakukan
pantauan dan pengamatan baik dari alat pendeteksi yang terpantau jarak jauh di Bandung (lokasi pantauan
gung berapi PVGK) maupun langsung di titik dan sekitar wilayah lereng gunung
Sangyang.
Menurut Junaidin,
atas perubahan status Sangyang, PVGK telah meminta pihak terkait dalam hal ini
Pemkab Bima, termasuk didalamnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
setempat, untuk menghimbau seluruh warga yang menempati joro (bahasa Bima, red)
atau yang berada di lereng Ponda, lereng Sangyang dan lereng Beko di wilayah
pegunungan Sangyang, sementara berpindah posisi menuju Sangyang darat (yang
berada di lereng Gunung Sangyang disebut Sangyang dalam) atau tidak mendekati
kawah gunung berapi tersebut.
Kamis kemarin,
terlihat warga yang berjumlah tidak kurang dari 77 jiwa atau sekitar 37 KK yang
berada atau menempati lereng gunung tersebut, berangsur bahkan hampir
seluruhnya telah berpindah ke darat. Nampak saat itu, sejumlah rangki (bahasa
Bima, red) atau sampan yang ditumpangi warga dari Sangyang dalam menuju
Sangyang darat.
Bupati Bima melalui
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Drs Sulhan MT, di kantornya
kemarin, membenarkan terjadinya perubahan status gunung Sangyang dari Waspada
ke Siaga. Informasi perubahan status tersebut, diterima pihaknya dari PVGK
melalui staf pemantau lapangan.
Menyikapi perubahan
status gunung berapi, BPBD, jelasnya, mengambil langkah konstruktif dan
terukur, semisal dengan telah dikeluarkannya himbau Bupati Bima yang berisikan,
kepada seluruh masyarakat Bima, khususnya waraga Sangyang dan warga Kecamatan
Wera, untuk tidak terprovokasi dengan adanya letusan gunung Sangyang atau
terkait perubahan status tersebut. Di samping itu, BPBD juga meminta pada
seluruh masyarakat, utama sekali yang ada di lereng gunung untuk berhati-hati,
bila perlu segera pindah dari wilayah tersebut menuju Sangyang Darat.
Sementara ini, katanya,
warga belum dikategorikan dievakuasi dari lokasi tempat tinggal awal di lereng
gunung Sangyang. Hanya dihimbau untuk pindah lokasi saja. Sebab, tahapan
evakuasi kaitan dengan kondisi sekarang, belum tepat adanya.
Pemda, kata dia,
tetap akan melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, terutama PVGK
dalam memantau secara intens setiap perubahan yang terjadi di Gunung Sangyang.
“Kami terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk PVGK atas perubahan
status Gunung Sangyang,“ jelasnya.
Status Gunung
Sangyang juga telah dilaporkan pihaknya ke Badan Penanggulangan Bencana Pusat
serta pihak terkait lainnya. Maskudnya, tingkat koordinasi yang intens tetap
dilakukan, sehingga dapat mengantisipasi dini setiap perubahan yang akan
terjadi. “Tim kami sudah berada di lokasi,“ ujarnya sembari mengakhiri
penjelasan dan langsung bersama Bupati menuju lokasi. (SM.08)