Kota Bima, (SM).- Sekitar 30 orang siswi SMKN 1 Kota Bima tiba-tiba mengalami
kesurupan saat mengikuti upacara bendera, Senin (24/9). Beberapa saat Pembina
upacara membaca amanat upacara, satu per satu siswi jatuh pingsan.
Kalimat yang terucap dari mulut
siswi yang kesurupan, mahluk halus penghuni sekolah setempat marah, lantaran
ada oknum siswa di sekolah setempat yang berbuat mesum di salah satu WC. Siswi
mulai kerasukan sekitar pukul 07.30 Wita. Awalnya, salah seorang siswi yang
terjatuh di tengah lapangan upacara, dikira pingsan.
“Saat itu tengah upacara. Ada siswi yang
jatuh, dikira pingsan. Kemudian digotong ke aula. Tak lama kemudian, satu per
satu siswi lain terjatuh pingsan. Upacara akhirnya tidak dilanjutkan,” kisah
Rizki, siswa sekolah setempat.
Guru-guru setempat baru menyadari,
setelah siswi lain ikut terjatuh sembari teriak-teriak histeris. Para korban
digotong masuk ke aula sekolah setempat. Korban kesurupan kian bertambah
banyak, hingga berdampak pada proses KBM.
Kesurupan massal yang dialami siswa
tersebut mengundang perhatian pengguna jalan maupun warga sekitar lokasi
sekolah. Diantara orang tua korban kesurupan, datangi sekolah untuk menjemput.
Ada juga diantara korban yang dibawa ke rumah sakit.
Pengobatan dengan membacakan ayat
suci al qur’an dilakukan guru setempat. Yang satu sembuh, tetapi muncul lagi
pada siswa yang lain. Seorang siswi, bernama Nuning Kelas I Adm kerap
melemparkan botol air mineral pada siswa lain. Bahkan, saat berada di aula,
melarang wartawan memotret dan mengambil gambar video para korban kesurupan
tersebut. Nuning tidak segan-segan berkata kasar dan melempar rekan sekolahnya
dengan menggunakan botol air mineral.
Informasi yang diperoleh dari siswa
setempat, Nuning, diduga siswa yang pertama kali mengalami kesurupan saat
upacara tersebut. Bahkan, kata siswa setempat, hari Senin pekan kemarin, Nuning
juga mengalami kerusupan. Namun tidak merembet pada yang lain.
Kepala SMKN I Kota Bima, Muhktar,
yang ditemui di sekolah setempat, mengaku tidak mengetahui persis awal mula sehingga
terjadinya kesurupan massal tersebut. Muhktar menceritakan, saat upacara
bendera, tiba-tiba ada siswa yang jatuh pingsan.
Muhktar belum dapat memastikan,
apakah proses kegiatan belajar akan dihentikan total pada hari itu atau tetap
akan dilanjutkan. Namun, yang pasti proses KBM terganggu dengan adanya
peristiwa tersebut. “Kita masih menunggu instruksi dulu,” katanya. (SM 06)