Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Nelayan Asal Piong 12 Hari Menghilang

25 September 2012 | Selasa, September 25, 2012 WIB Last Updated 2012-09-26T05:20:16Z

Bima, (SM).- Nasib Lutfi Ahmad, nelayan asal Dusun Oi Saro Desa Piong Kecamatan Sanggar, hingga kini belum diketahui. Hingga Senin kemarin, nelayan yang kerap menemani Bupati Bima H.Ferry Zulkarnain, ST untuk memancing, belum juga kembali semenjak kepergiannya 12 hari lalu.

Informasi yang diperoleh Koran ini dari Mantan Kasi Trantib Kecamatan Sanggar, M.Saleh M.Said, Lutfi dikabarkan meninggalkan kampung halaman untuk melaut sejak dua belas hari lalu. Sebelum melaut, Lutfi sempat bersama dua orang temannya masing-masing Hamid dan Iksan untuk mempersiapkan perangkat memancing.
Menurut Saleh, di tengah laut Lutfi juga pernah mengeluhkan kondisi perahunya kepada nelayan lain yang kala itu berada di tengah laut untuk memancing. Kala itu, kata Saleh, Lutfi mengeluhkan lampu perahunya yang tak bisa berfungsi. “Menurut nelayan lain, Lutfi pamit pulang saat itu, karena lampunya tidak bisa difungsikan,” urai Saleh yang ngaku mendapat cerita dari nelayan lain.
Menyoal nasib Lutfi, mantan Kasi Trantib kecamatan Sanggar itu tidak tahu pasti. Karena dibilang tergulung ombak, perahunya tak ada yang menepi di pinggir-pinggir pantai. “Apakah Lutfi menepi di pantai lain atau sudah tergulung ombak, kami tak bisa pastikan,” urai Saleh.  
Informasi lain yang diperoleh Koran ini, nelayan asal Desa Piong itu hilang diterjang gelombang tinggi di perairan Teluk Saleh Desa Piong Kabupaten Bima. Hingga kini proses pencarian masih dilakukan, namun terhalang gelombang tinggi. Bahkan, informasi baru yang diendus, 3 orang nelayan masing-masing Lutfi Ahmad, Hamid, dan iksan menghilang sejak Sabtu (22/9) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kabarnya, ketiganya menggunakan kapal jenis sope berkapasitas sekitar 3 Gross Ton (GT), melaut di perairan teluk Saleh 2 mil laut. Mereka bermaksud menebar jaring seger, yaitu jaring untuk menangkap rajungan. Jenis jaring seperti ini hanya ditebarkan untuk kemudian baru diambil keesokan harinya. Ketiganya pun langsung kembali ke daratan usai menebar jaring.
Menurut I Kadek Agus Ariawan, Tim SAR NTB, saat perjalanan pulang, tiba-tiba terjadi badai dan gelombang dengan ketinggian sekitar 3 meter. Kapal kecil yang ditumpangi pun terbalik. Ketiganya pun ikut terbalik bersama dengan kapalnya. Keluarga yang khawatir pun terus mencari ketiganya.
Akhirnya Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB tadi dua nelayan masing-masing Hamid dan Iksan berhasil ditemukan nelayan yang melakukan pencarian tengah terapung-apung dilautan. “Keduanya berpegangan pada kapal mereka yang terbalik,”kata Kadek.
Keduanya pun langsung dievakuasi ke daratan namun saat ini kondisinya masih terlihat shok. Bahkan terdapat sedikit luka di bagian tangan dan tubuh keduanya akibat terkena gesekan dengan perahu.
Saat ini, lanjut, Kadek, nelayan lainnya masih berusaha mencari Lutfi Ahmad, nelayan yang masih hilang. Tapi ombak saat ini masih tinggi, sehingga proses pencarian pun sedikit terhalang. Gelombang tinggi di perairan Teluk Saleh sudah terjadi dalam sepekan ini. Akibatnya 90 persen perahu yang ada di tidak melaut lagi. “Kalaupun ada yang melaut, itu yang nekat. Karena terdorong kebutuhan ekonomi,” kata Kadek. (SM.01)

×
Berita Terbaru Update