Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PKL Minta Lapak tak Dibongkar

01 September 2012 | Sabtu, September 01, 2012 WIB Last Updated 2012-09-03T00:31:14Z
Kota Bima, (SM).- Polemik pembangunan Lapak PKL permanen di sekitar kawasan lapangan Pahlawan Kota Bima makian menarik. Semula masyarakat Kelurahan Rabadompu Barat dan Rabadompu Timur minta agar dibongkar. Kini giliran para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang disebut-sebut sebagai calon pemanfaat yang meminta bangunan Lapak yang menelan biaya ratusan juta rupiah itu agar tidak dibongkar alias tetap dipertahankan.
Saat didatangi Koran ini di sekitar lokasi pembangunan Lapak, sejumlah PKL yang sudah lama mengais rejeki di kawasan lapangan Pahlawan Kota Bima justru meminta agar bangunan Lapak tidak dibongkar karena bermanfaat.
Sundari misalnya. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya bangunan Lapak tersebut. Kata dia, selain rapi, nantinya mereka bisa berjualan dengan rasa nyaman, tanpa gangguan terik matahari maupun derasnya hujan. “Lapak baru ini bagus. Saya pribadi minta agar ini tidak dibongkar,” pintanya.
Ia menilai, bangunan Lapak baru tersebut justru memperindah kondisi kawasan lapangan Pahlawan yang semula terkesan kumuh dan tidak teratur. Dulu, sebelum ada bangunan Lapak, para PKL setempat seringkali mengalami kebanjiran saat berjualan ketika musim hujan datang. Tapi dengan adanya bangunan Lapak baru ini, kondisi tersebut sepertinya tidak akan terjadi lagi. “Karena semuanya sudah diatur dengan sedemikian rupa oleh Pemerintah Kota Bima,” pujinya.
Lanjutnya, untuk penggunaan bangunan Lapak yang lama, diakuinya pula tidak secara gratis. Ada semacam iuran yang harus mereka setor. Setiap bulannya, kata Sundari, para PKL menyetor pajak dan retribusi sebesar Rp35 ribu dengan rincian Rp25 ribu untuk retribusi Lapak dan Rp10 untuk retribusi kebersihan. “Kalau bangunan Lapak yang baru ini, kami belum tahu,” ucapnya.
Meski belum memperoleh kepastian informasi mengenai retribusi yang akan dibebankan pemerintah pada para pemanfaat bangunan Lapak baru itu, Sundari meminta pada pihak terkait agar tidak terlalu mematok dengan mahal.
Disinggung munculnya penolakan dari elemen masyarakat atas bangunan Lapak tersebut, menurut Sundari, mengakui demikian. Tetapi secara pribadi wanita asal Kelurahan Rabadompu Barat itu tetap berkeinginan bangunan Lapak tidak dibongkar.
“Kami ingin Lapak ini tidak diganggu karena kami sangat membutuhkannya untuk dimanfaatkan. Justru kami PKL di sini sangat bersyukur pada pemerintah yang berinisiatif dengan membangun tempat jualan permanen,” tuturnya.
Senada disampaikan Hadijah, calon pemanfaat bangunan Lapak. Wanita asal Rabadompu Barat itu juga sangat berharap agar bangunan Lapak tidak dibongkar. “Keberadaan bangunan Lapak ini sangat bermanfaat,” ucapnya.
Hadijah belum bisa membayangkan nasib mereka sebagai calon pemanfaat apabila bangunan Lapak tersebut benar-benar jadi dibongkar oleh Pemerintah lantaran desak dari oknum-oknum warga yang lainnya.
“Kalau bangunan Lapak ini dibongkar, dimana lagi kami harus cari makan. Di sinilah satu-satunya tempat harapan kami cari kehidupan. Tetapi kalau memang dipaksa untuk dibongkar, kami tidak bisa berbuat banyak,” ungkapnya pasrah.
Meski demikian, Hadijah sangat berharap bangunan Lapak tersebut tidak dibongkar, karena keberadaannya juga tidak sampai mengganggu aktifitas masyarakat lain yang ingin memanfaatkan kawasan lapangan.
“Kami di sini ingin semuanya berjalan aman. Kegiatan di lapangan tetap berjalan, kami juga tetap bisa berjualan. Kami juga berharap aksi protes dari masyarakat tidak berlarut-larut,” pintanya.
Harapan Sundari dan Hadijah tersebut, sama seperti harapan Natsir. Warga Kelurahan Rabangodu Selatan penjual es itu mengharapkan agar bangunan Lapak baru tidak dibongkar. “Sayang kalau bangunan yang sudah dibangun ini dibongkar lagi,” tuturnya.
Ia yakin, bangunan Lapak baru tersebut akan sangat bermanfaat untuk warga sekitar. Misalnya peluang membuka lapangan kerja baru bagi pengangguran yang ingin berjualan. “Saya kira lapangan masih tetap bisa digunakan warga untuk bermain bola dan aktifitas lainnya,” tambahnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update