Kota Bima, (SM).- Ketua DPD KNPI Kota Bima Syafiruddin Laqui menilai
pembangunan Lapak PKL di Lapangan Pahlawan Raba tidak melalui proses
perencanaan yang matang dan mengabaikan aspirasi rakyat. Pengacara itu
menganggap wajar jika belakangan ini kerab memunculkan gelombang protes dari
warga sekitar lokasi pembangunan. “Jika partisipasi warga yang dikedepankan,
tidak aka nada reaksi penolakan,” tuturnya.
Pada Wartawan, Syarifuddin mengatakan, seandainya pemerintah
lebih awal mengutamakan aspirasi masyarakat dan mengajak komunikasi, tentu
reaksi penolakan tidak akan pernah muncul di kemudian harinya.
“Karena memang setiap pembangunan, pemerintah tidak boleh
lepas dari aspirasi rakyat. Tidak hanya disetujui oleh pedagang setempat, tapi
juga suara masyarakat sekitar juga jangan pernah diabaikan,” jelasnya.
Keinginan pemerintah membangun dan memperindah kondisi Lapak
tersebut, dinilainya baik. Tetapi akan lebih baik dan arif, jika masyarakat
diajak bicara merencanakan pembangunan tersebut agar keinginan pemerintah dan
masyarakat menjadi satu.
Ia telah melihat secara dekat kondisi bangunan Lapak
dimaksud, setelah mencuatnya polemik. Menurut dia, jika diperhatikan secara
teliti bangunannya terlalu ke dalam dan sedikit mengambil areal lapangan
sepakbola.
Tetapi jika digeser lagi dari kondisi yang sudah ada
sekarang, pemerintah juga tidak akan rugi. “Kalau tidak digeser lagi
posisinya, ya bikin Lapak dibongkar pasang seperti keinginannya
masyarakat,” imbuhnya.
Ia meminta agar Pemerintah Kota bisa menerima baik keinginan
serta aspirasi dari masyarakat tersebut. Bila perlu segera mencarikan solusi
dengan bijak, agar polemik tersebut tidak terus berkepanjangan. (SM.07)