Bima, (SM).- Kegiatan halal bi halal
Forum Mahasiswa dan Pemuda Bima Bersatu (FMPBB) di kantor Camat Belo yang
berlangsung, Ahad kemarin dikritik PK KNPI Kecamatan Belo karena dinilai
sebagai acara seremonia belaka.
FMPBB menerima kucuran
dana dari Pemerintah Kabupaten Bima senilai Rp10 juta untuk selenggarakan
kegiatan halal bi halal tersebut. “Kami nilai kegiatan ini hanya usaha
memperkaya diri saja,” tuding Ketua PK KNPI Belo, Firdaus.
Menurut Firdaus, jika
senilai dana tersebut untuk diperdayakan pada kegiatan kepemudaan akan banyak
manfaatnya. Firdaus juga sayangkan, peserta yang hadir dalam acara itu lebih
banyak pemuda asal Desa Ngali.
“Kan, masih
banyak pemuda yang ada di Desa lain di Kecamatan Belo. Di Belo ada KNPI, adanya
kegiatan itu kita tidak pernah diajak konsultasi maupun koordinasi sama
sekali,” sorotnya.
Firdaus khawatir justru
nantinya akan bermunculan kegiatan kepemudaan serupa sehingga menjadi bumerang Pemerintahan Ferry. “Kami
juga pertanyakan, apakah pemuda hanya ada di Ngali saja,” tanyanya.
Firdaus menuding
kegiatan halal bi halal tersebut hanya upaya mencari nafkah bagi anggota FMPBB.
Halal bi halal, hanya mendengarkan sambutan dari Bupati saja. Hikmah halal bi halal
tak pernah disentuh.
Yang lebih ironisnya
lagi, sebutnya, Ketua Panitia berpenampilan preman. Seorang Ketua Panitia,
menggunakan celana jeans, tak berkopiah. Padahal acaranya islami bertema halal
bi halal. “Halal bi halal, FMPBB sudah menciptakan bom waktu”, ucapnya.
Ketua Panitia Pelaksana
Halal bi halal FMPBB, Zulchijjah yang dihubungi menyebutkan penilaian KNPI
tersebut tidak profesional. “Anggaplah tudingan mereka bagian dari dinamika
politik. Yang jelas acara hahal Bihalal sudah terlaksana dengan baik,”
tampiknya. (SM.12)