Kota Bima,(SM).- Setelah gencar mensosialisasikan budidaya kacang koro di Kota dan
Kabupaten Bima beberapa waktu lalu. Perintis tanaman yang mudah tumbuh dan di
pelihara itu, Ir. H. Ihsan, MM menggelar panen Kacang Koro di Kelurahan Kodo,
Senin kemarin.
Di sela-sela perbicangannya dengan petani setempat, Ihsan mengaku,
tanaman yang dipanen sekarang di lahan milik H. Mansyur merupakan hasil tanaman
yang ditanam pada tanggal 28 April 2012 lalu dengan jumlah lahan sebanyak 23 are.
“Menanam di lahan sebanyak 23 are itu hanya butuh bibit sebanyak lima kilo.
Hasilnya, dalam satu petak lahan bisa mencapai dua kwintal,” ujarnya.
Di tempat lain pun demikian, diakuinya, dalam waktu dekat hasil
tanaman beberapa bulan yang lalu itu hanya tinggal menunggu waktu panen. “Jadi
begini, parameternya berdasarkan pengalaman, satu hektar kacang koro yang
ditanam itu akan menghasilkan sekitar 12 ton. Tanaman lain seperti kedelai,
belum tentu bisa sebanyak itu,” katanya.
Lanjutnya, untuk Kecamatan Rasanae Timur, yang sudah di panen,
sebanyak 43 are. Hasilnya, tidak jauh dari harapan. Dan petani pun Nampak
gembira dengan hasil yang diperoleh dari kacang koro. “Percaya lah,
pemeliharaannya sangat sederhana, dipupuk juga hanya sekali. Ditanam pun sangat
sederhana, bahkan bisa ditempat yang marginal dan tidak butuh banyak air,”
paparnya.
Dia menjelaskan, kacang koro, sangat cocok di tanam di Bima.
Karena musim kemarau lebih panjang dari musim hujan. Untuk kebutuhan air, hanya
disedot di sungai. Syukur ada hujan, tapi kalau tidak ada, tidak ada masalah.
“Di lahan ini, dari pertama tanam hingga panen, baru dua kali di siram,”
jelasnya.
Kelebihannya yang lain yakni, tanaman yang dimaksud tahan terhadap
hama. Kacang koro tersebut tidak dimakan oleh babi, kambing, sapi, ulat atau
hama lainnya yang menjadi musuh petani. “Jadi, tanaman ini sangat aman
sekali,” tambahnya.
Ditanya hasil panen tersebut akan dipasarkan ke mana? Ihsan
mengaku, untuk sekarang hasilnya tidak akan di ekspor dulu. Tetapi ditampung,
kemudian dibagikan kembali secara gratis kepada petani yang mau menanam.
“Perusahaan seperti dua kelinci pun menunggu hasil tanam dari Bima, tapi belum
mau saya berikan. Setelah terkumpul banyak, maka akan kita berikan dan ekspor,”
tandasnya.
Dia melanjutkan, hasil yang sudah terkumpul juga tidak akan
diekspor semua. Karena sebagiannya akan di kelola oleh masyarakat Kota Bima.
Untuk dijadikan krupuk dan snack. “Nanti secara otomatis akan membuka lapangan
kerja. Terutama untuk adik-adik kita yang tergabung dalam Karang Taruna. Mereka
akan diberdayakan dan diberikan pekerjaan,” ujarnya.
Ia mengharapkanb, dengan suksesnya tanaman koro, petani dan
masyarakat Kota Bima memiliki pendapatan tambahan, karena nilai ekonomisnya
sangat tinggi. “Saya tidak akan berhenti sampai pada proses panennya.
Pemasarannya sudah ada, tinggal di bawa. Nanti juga saya akan datangkan tenaga
ahli untuk melatih masyarakat kita dalam mengelola makanan kacang koro, serta
mesin,” janjinya. (SM.07)