Kota Bima, (SM).- Gedung Paruga
Na’e yang kini telah didesain jadi Convention Hall hampir rampung
pelaksanaan pembangunannya. Dalam waktu dekat, gedung megah tersebut akan
digunakan untuk kegiatan akbar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia
(Apeksi) yang menghadirkan 14 Pemerintah Kota se-Indonesia.
Sayangnya,
bangunan yang saat ini tengah dituntaskan pekerjaan finishing-nya itu masih
tampak kurang asyik dipandang. Pasalnya, penataan taman dan ketersedian areal
parkir dengan keberadaan gedung megah tersebut seolah kurang mecing dan masih
butuh sentuhan. Apalagi, dalam waktu dekat Convention Hall pertama di Bima ini
akan dijadikan pusat kegiatan para Walikota se-Indonesia.
Zulkarnain
Gaffar, pegiat seni Bima, mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Bima yang menata
gedung Paruga Na’e hingga menjadi Convention Hall. Keberadaan bangunan itu,
katanya, menambah keelolakan wajah Kota Bima. Namun, bangunan indah yang
menghabiskan dana miliaran rupiah itu, perlu ada pengembangan-pengembangan
sehingga menambah kesempurnaan sarana kebanggaan masyarakat Kota Bima itu.
“Sebuah
daerah perkotaan, memang perlu dibangun ruang pertemuan sekelas convention
hall. Sarana ini penting adanya untuk menunjang kegiatan pemerintahan pun
kegiatan kemasyarakatan. Namun, sarana atau fasilitas pendukung seperti pertamanan
dan tata lokasi parkir jangan sampai diabaikan. Karena factor ini juga
mempengaruhi artistic dan estitika gedung,” kata keponakan almarhum DR. Affan
Gaffar itu saat bertandang ke Kota Bima baru-baru ini.
Menurut
Zul, dilihat dari perubahan penataan dari Paruga Nae menjadi Convention Hall,
pada bagian depan bangunan terdapat taman, demikian pula pada sisi samping
timur dan barat bangunan, juga dirubah menjadi taman. Namun keberadaan taman
tersebut masih sangat kurang indah penataannya. Selain itu, areal parkir juga
belum terlihat desainnya. “Apa iya nanti kendaraan ketika acara berlangsung
harus di tempatkan di sepanjang jalan Soekarno – Hatta,” sorotnya.
Dia
meminta Pemerintah Kota Bima sesegera mungkin menata ruang parkir pada sisi
timur dan barat bangunan itu. Karena di dua sisi tersebut, terdapat jalan yang
bisa menghubungkan para pengguna kendaraan untuk menuju di tempat parkir. “Di
dua sisi bangunan itu sangat representatif untuk dijadikan tempat parkir,”
katanya.
Menanggapi
pendapat tersebut, Walikota Bima H. Qurais H. Abidin yang ditemui di halaman
gedung Pemerintah Kota Bima mengatakan, bangunan Convention Hall belum selesai
dibangun. Untuk tempat parkir, pemerintah tentu akan menata di sekitar bangunan
tersebut. “Parkir nanti bisa di dalam dan bisa juga di taman depan,” ujarnya.
Ditanya
dalam gambar bangunan Convention Hall, tempat parkirnya dimana? Qurais mengaku
belum melihat gambar bangunan itu. “Saya belum lihat gambarnya, karena saya
bukan orang tekhnis,” cetusnya.
Untuk
lokasi di sisi kiri kanan bangunan itu, diakuinya juga tengah direncanakan.
Kalaupun tidak bisa, parkir kendaraan bisa dialihkan ke jalan raya. “Kalau
diharuskan tutup, ya di tutup. Tapi kalau memang masih bisa dipakai, ya di
pakai,” ujarnya.
Bahkan
untuk menyediakan tempat parkir yang representatif, pihaknya juga berencana
agar taman di depan juga di permak. “Itu baru dipikirkan. Dan sebenarnya areal
parkirnya nanti akan besar, di belakang juga nanti bisa digunakan untuk
parkir,” tambahnya. (SM.07)