Dompu,
(SM).- Sedikitnya 50 dus
Minuman Keras (Miras) jenis Bir Bintang dan Anggur raib di gudang pengamana
barang bukti (BB) pada Kantor Polisi Pamong Praja (PolPP) Dompu, Jum’at (31/8)
dini hari kemarin.
Kepala PolPP Ismail MS yang dihubungi via selulernya
membenarkan kejadian itu. Peristiwa itu diketahuinya setelah mendapat laporan
dari bawahannya. “Saat kejadian saya masih di Mataram menghadiri Wisuda anak
saya dan sekrang saya dalam perjalanan pulang”, katanya.
Katanya, pembobolan terhadap BB Miras
diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 wita dengan cara merusak gembok gedung
penyimpanan. “Gembok besar diconkel pencuri”, terangnya.
Menurut dia, pelaku pembobolan gudang BB
Miras dilakukan lebih dari satu orang dan kuat dugaan para pelakunya adalah
hasil kerjasama antara pihak luar dengan orang dalam PolPP sendiri. “Ada musang
berbulu ayam. Coba bayangkan, BB bisa hilang di Kantor PolPP. BB tidak mungkin
bisa hilang kalau tidak ada orang dalam (pegawai PolPP,red) yang melakukannya”,
tegasnya seraya menambahkan “Kejadian ini memang sangat aneh, di rumah dinas
PolPP ditempati Sekretaris PolPP, tapi Miras bisa hilang”, ungkapnya heran.
Lebih jauhnya, persoalan ini telah dilaporkan ke
Polres Dompu pagi itu juga agar aparat yang berwajib bisa menangkap para pelaku
yang terlibat dalam pencurian Miras. “Anak buah saya sudah laporkan masalah ini
ke Polres Dompu. Saya harap para pelakunya segera ditangkap”, tukasnya.
Sementara Sekretaris PolPP, Boy Hartono S.Sos
mengatakan, malam saat kejadian dirinya tidak berada di rumah dinas. Dia
mengaku diajak aparat kepolisian dalam kegiatan operasi penyergapan terhadap
barang narkoba jenis ganja yang dikirim melalui mobil antara daerah. “Saya baru
tahu pagi tadi ada kehilangan BB Miras di Kantor PolPP. Soalnya semalaman
saya diajak aparat Polres Dompu dalam operasi khusus terhadap Narkoba”,
akunya.
Boy pun mencurigai bahwa aksi pencurian ini
melibatkan orang dalam PolPP berkerjasama dengan pihak luar. Namun Boy
enggan menyebutkan siapa saja pelaku orang dalam yang dia maksud.
“Ada kerjasama antara orang dalam dan orang luar.
Tapi saya tidak tahu berapa BB yang hilang. Karena saya tidak pernah dikasi
tahu jumlah BB yang diamankan belakangan ini. Lagipula kunci gudang dipegang
oleh pimpinan”, ujarnya.
Katanya, dari informasi yang dia peroleh dalam
beberapa hari terakhir banyak pihak yang mendatangi kantor PolPP guna meminta
penebusan BB Miras yang diamankan pihak tersebut. “Seingat saya beberapa hari
lalu datang aktifis Bima datang rebut – rebut mengkomplain karena Miras yang
diamankan belum juga dikeluarkan. Padahal pihaknya sudah menyerahkan uang
ratusan ribu kepada PolPP Dompu”, terangnya.
Selang beberapa hari kemudian, datang lagi
seseorang menggunakan mobil. Dia mondar – mandir di depan kantor PolPP. Saat
ditanya petugas maksud kedatangan pria yang berasal dari Sila Bolo, Bima, dia
mau mengeluarkan Miras yang diamankan PolPP sebanyak 46 dus karena warga itu
sudah menyerahkan uang kepada oknum PolPP sebesar Rp4 juta sebagai tebusan.
“Uangnya sudah diambil Rp4 juta, tapi BBnya belum
dikeluarkan. Kita bingung mas, karena memang tidak ada mekanisme seperti ini”, katanya.
Parahnya lagi, dari pengakuan seorang aktifis
HMI Bima bahwa Kepala PolPP menyatakan agar menutupi rapat – rapat masalah
upaya pembebasan Miras yang sudah diamankan itu dan jangan sampai diketahui
oleh Sekretaris PolPP dan anggota yang lain.
Kenapa harus bilang begitu. Inikan sudah
tidak benar,’’ujarnya.
Hingga siang kemarin, aparat kepolisian tengah
menyelidiki kasus ini, serta memeriksa gudang PolPP yang dibobol maling. (SM.15)