Kota
Bima, (SM).- Wajah lapangan Pahlawan Raba kini
sudah berubah. Selain sudah dibangun taman di sisi utara dan selatan, Pemerintah
Kota Bima juga kini sudah membangun lapak permanen, tepatnya di sisi barat.
Namun pembangunan itu justru diprotes warga Rabadompu Barat, pasalnya dinilai
telah menghilangkan nilai sejarah.
Saat
acara reses anggota DPRD Kota Bima Dapil III di kediaman Drs. H. Mukhtar Yasin,
MAP, Selasa (14/8) malam, sejumlah warga yang menyampaikan aspirasi tentang
usulan program dan pelaksanaan program pemerintah daerah. Abdul Aher alias Dege
warga Rabadompu Barat contohnya, pada kesempatan itu dia mempertanyakan maksud
Pemerintah Kota Bima membangun itu. Karena menurutnya, merubah wajah lapangan
itu, sama halnya merubah wajah sejarah yang sudah ditoreh pendahulu daerah ini.
“Di sana itu Lapangan Pahlawan, nama lapangan yang memiliki nilai sejarah yang
tinggi kok dirubah,” sorotnya.
Hal
yang sama juga disampaikan Idris warga Rabadompu Barat, dibangunnya lapak
permanen itu justru merubah fungsi Lapangan Pahlawan. Yang sedianya digunakan
untuk berbagai aktifitas masyarakat setempat, justru beralih fungsi menjadi
tempat berduannya pasangan muda mudi. “Saya ajak bapak-bapak yang ada di sini
untuk memantau aktifitas di sana sekitar jam 23.00 wita. Di tempat yang temaram
itu banyak kami temukan pasangan yang berduaan. Tentu kita tahu apa yang mereka
lakukan di sana,” ungkapnya.
Untuk
itu, mereka yang saat itu hadir meminta kepada anggota DPRD Kota Bima Dapil III
untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bima terkait pembangunan itu. “Kami
warga Kelurahan Rabadompu minta agar pembangunan itu segera dihentikan. Jika
tidak, kami mengancam akan menggelar aksi demonstrasi,” ancamnya.
Di
tempat yang sama, dua orang anggota DPRD Kota Bima masing-masing Drs. H.
Mukhtar Yasin, MAP dan Subhan HM. Nur berjanji akan melanjutkan aspirasi
masyarakat Rabadompu itu ke pemerintah eksekutif. Agar fungsi pembangunan
berjalan dengan baik, tanpa meninggalkan nilai sejarah yang sudah diukir pendahulu
daerah ini. (SM.07)