Dompu, (SM).- Bulan Ramadhan mestinya dimanfaatkan untuk memburu pahala dari
Allah SWT. Tapi tidak demikian bagi sejumlah PNS yang menjadi langganan
lesehan atau rumah makan Pak Made di Dusun Buncu, Desa Matua, Kecamatan
Woja.
Tempat yang asri dan jauh dari pusat Kota Dompu
memang sangat trategis bagi mereka yang senang menyantap kuliner khas yang
dijajakan pada tempat itu walaupun dalam bulan suci Ramadhan, tanpa perlu
merasa was – was dari sorotan publik terhadap tindakan yang mereka lakukan.
Pantauan langsung wartawan, beberapa orang
datang ke rumah makan Pak Made mengenakan pakaian seragam PNS Dompu. Mereka
saat itu adalah para wanita paruhbaya. Wanita yang notabene sebagai panutan
masyarakat tersebut terlihat duduk di sebuah baruga setengah dinding
sembari menyantap makanan yang mereka pesan peda resepsioner saat pertama masuk
di halaman tempat itu.
Memang bulan Ramadhan kali ini memprihatinkan.
Sejumlah rumah makan yang beroperasi tak mengalami sepi pengunjung, yakni
melayani mereka yang tak berpuasa. Misalnya rumah makan di samping Kios
Lili Kota Baru, Kelurahan Bada Dompu, nampak ramai pembeli dan tak heran
bila terlihat banyak kendaraan roda dua milik para pengujung yang memadati
tempat rumah makan soto/sate tersebut.
Tak seperti beberapa tahun sebelumnya, saat
bulan Ramadhan seperti ini, pemerintah melarang para pengusaha makanan untuk
membuka usahanya mulai dari pagi sampai sore hari, karena akan mengganggu
kekhususan orang yang melaksanakan ibada puasa.
Malah beberapa tahun lalu ketika masa Bupati
Dompu H.Abubakar Ahmad, kebijakan pemerintah tersebut dikawal ketat oleh aparat
terkait seperti PolPP yang secara intens merazia tempat – tempat dimaksud. (SM.15)