Kota Bima, (SM).- Menjawab reaksi
masyarakat Kelurahan Rabadompu Barat yang ingin lapak permanen Pedagang Kaki
Lima (PKL) di lapangan Pahlawan Raba dibongkar, Walikota Bima H. Qurais H.
Abidin mengajak agar melihat penggunaannya selama enam bulan pertama. Jika tak
bermanfaat, maka lapak tersebut bisa digeser.
Saat dicegat di halaman Pemerintah Kota
Bima, Qurais mengatakan, munculnya protes masyarakat tersebut, karena dinilai
belum paham tentang manfaatnya. Namun dirinya meyakini, lambat laun, masyarakat
setempat akan memahaminya.
Mengenai sosialisasi, pihaknya akan terus
mencoba melakukannya. Kemudian bersilaturahim dan menjelaskan tujuan
pembangunan tersebut. “Penolakan yang menjadi harga mati menurut masyarakat,
itu belum. Kapan kapan kita akan bersilaturahim dengan masyarakat,” katanya.
Dia menjelaskan, pembangunan Lapak PKL itu
semata-mata untuk menggganti kondisi tempat jualan masyarakat yang sebelumnya
tidak representatif. “Tujuan kita hanya memperindah, hanya itu. Kalian bisa
lihat sendiri kondisinya waktu itu, tidak layak. Nanti kita lihat penggunaannya
selama enam bulan pertama, jika tidak bermanfaat, kita geser,” katanya.
Ditanya mengenai anggapan masyarakat
Pemerintah Kota Bima telah menghilangkan nilai sejarah, Qurais menepisnya. “Tak
ada sejarah yang hilang,” ujarnya.
Kemudian mengenai munculnya keluhan
masyarakat setempat yang melaksanakan sholat Idul Fitri kemarin hingga duduk di
atas got, menurutnya hal itu bukan karena kondisi lapangan yang semakin sempit,
tapi karena masyarakatnya semakin banyak. “Nanti kalau masyarakatnya semakin
banyak, kita carikan tempat untuk sholat Idul Fitri,” tambahnya. (SM.07)