Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PMII: Tidak Ada Terorisme di Bima

28 Agustus 2012 | Selasa, Agustus 28, 2012 WIB Last Updated 2012-08-28T04:46:06Z

Bima, (SM).- Diskusi publik yang didesain dalam rangka halal bi halal Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Bima di salah hotel disimpulkan bahwa di Bima tidak ada terorisme. Diskusi dengan tajuk Rekonstruksi Nilai Dakwah Islami Rahmatan Lil Alamin menuju Ikhtiar Pencegahan Terorisme di NTB menghadirkan berbagai tokoh ulama Bima, yang digelar hari Senin (27/8/12).

Pembicara dalam acara diskusi itu, yakni Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima KH Abdurahim Haris, Ketua DPD Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Bima Muhammad Ayubi, Wakil Akademisi Syarif Ahmad dan Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten Bima Drs Syarifuddin.
Ketua MUI Kabupaten Bima KH Abdurahim Haris mengatakan, terorisme di Bima tidak ada. Kalimat terorisme, ujarnya, hanyalah kultus makna yang sama sekali tidak bisa ditemukan dalam penjelasan Al Quran. “Kesimpulannya, kata terorisme hanya didesain sedemikian rupa untuk sebuah kepentingan diskriminisasi”, tegasnya.
Senada dengan Ketua HTI Kota Bima M.Ayubi. Ia menyinggung deradikalisme sebagai paradigma cacat yang dinilai gagal guna mendiskreditkan dan menyudutkan umat Islam dalam menyimpulkan sebuah issue. Pada hakaketnya, isu terorisme mengusung kepentingan barat dan kapitalisme serta pemilik modal.
Selama ini, kata dia, tidak ada kesimpulan yang jelas terhadap stigma umat Islam yang bertindak terorisme. Dicontohkannya, untuk memuluskan paradigma sesat terkait terorisme dan radikalisme itu, pemerintah melalui Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) telah menghabiskan anggran Rp476 Milir untuk proyek pemberantasan teroris di Indonesia. “Besaran anggaran tersebut belum termasuk biaya lain yang jumlahnya miliaran”, sorotnya.
Wakil Akademisi, Syarif Ahmad, menyinggung kalimat radikalisme yang kebanyakan masyarakat cenderung berkonotasi negatif alias berarti pembangkangan. Memang, sambungnya, tidak dipungkiri radikalisme adalah hal negatif.
Bicara terorisme di Bima, lanjutnya, selama ini merupakan hal yang acap dibesar-besarkan saja, termasuk oleh media nasional maupun internasional. Padahal, fakta lapangan yang terpantau olehnya penganggapan terorisme sama sekali belum teruji kebenarannya oleh pihak keamanan. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update