Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tagih Janji, Petani HKM Datangi DPRD Lagi

29 Agustus 2012 | Rabu, Agustus 29, 2012 WIB Last Updated 2012-08-29T13:40:26Z


Dompu, (SM.- Puluhan petani ladang di So Kesi Desa So Nggaja dan So Tolokalo Desa Tolokalo Kecamatan Kempo mendatangi DPRD Dompu lagi, kali ini mereka menuntut kejelasan dari wakil rakyat itu.
Para petani menuntut kejelasan atas janji Komisi I dan Komisi II DPRD Kabupaten Dompu yang ingin pertemukan antara petani dengan Pemerintah Kabupaten Dompu. Hingga petani kembali datang, janji DPRD belum terrealisasi.

Juliansyah mengatakan, pihaknya ingin mendapatkan kejelasan atas komitmen DPRD Dompu saat rapat beberapa waktu lalu yang berjanji memanggil Bupati Dompu dan instansi terkait untuk klarifikasi.
Menurut dia, pihaknya ingin menyampaikan langsung aspirasi mereka pada Bupati Dompu atas penolakan kebijakan penertiban pengelola lahan HKM yang sudah delapan tahun mengais nafkah di atas lahan itu.
“Kami datang guna menanyakan kejelasan janji para anggota Dewan pada pekan lalu untuk memanggil Bupati dan jajarannya untuk membahas masalah ini,. Sudahkah dipanggil?,” tanyanya.
Petani HKM tetap bersikukuh menolak upaya Pemerintah Daerah mengkavling ulang lahan yang sudah dimanfaatkan lebih dari 8 tahun tersebut. “Kalau dibagi, kami yang sudah lama ini yang rugi,” timpalnya.
Sebab, untuk mengelolah lahan saja petani menghabiskan biaya minimal Rp6 juta per Hektare (Ha). Lagipula, lahan yang dikelolah petani saat ini sudah menjadi areal pertanian yang ditanami tanaman pangan dan buah-buahan.  
“Apapun alasannya kami tetap menolak jika lahan yang sudah kami manfaatkan selama ini dibagi ulang dalam program HKM,” tegas mereka.
Mewakili para petani lain, Juliansyah menuntut keseriusan lembaga DPRD Kabupaten Dompu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dan meminta agar persoalan itu tidak membuat masyarakat jadi bingung.
Jika DPRD ada ‘main mata’ dengan Pemerintah, mereka mengancam untuk melakukan tindakan anarkis sebagai bentuk sikap protes mereka. “Kami bisa saja melakukan tindakan frontal jika Pemerintah tidak mau tanggapi serius tuntutan kami,” ancamnya.
Kehadiran para petani tersebut akhirnya diterima anggota DPRD Kabupaten Dompu, Ilham Yahyu, H Saidin dan Abdul Faka. Politisi komunitas Donggo-Dompu itu, menyerap aspirasi petani dan berjanji berupaya maksimal perjuangkan pada eksekutif.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Dompu Burhanuddin yang dikonfirmasi menegaskan, Pemerintah Daerah tetap akan tertibkan para petani yang berada di lokasi HKM So Kesi dan So Tolokalo. 
Keputusan tersebut, akunya, dilahirkan melalui rapat di kantor Bupati Dompu. Saat itu Bupati Dompu, Kadishut Dompu dan sejumlah pihak terkait hingga perwakilan petani dan LSM dilibatkan dalam rapat.
Hasil rapat telah menyepakati untuk menertibkan lebih dulu para petani di dalamnya agar lahan HKM seluas 700 Ha bisa dibagikan pada petani yang lain. “Yang kami lakukan hanya amankan dan menjalankan hasil rapat ,” tegasnya.
Pemerintah, lanjutnya, berkeinginan pembagian lahan itu sesuai mekanisme yang diatur dalam Perundang-undangan yang berlaku. “Sebenarnya HKM lebih diprioritaskan bagi warga yang tinggal dekat lokasi,” imbuhnya.
Tetapi, sebutnya, karena kebijakan Bupati sehingga warga diluar Desa Singgaja dan Desa Tolokalo bisa memperoleh lahan tersebut dengan catatan mereka penerima lahan tidak boleh melebihi dari 50 KK.
“Sedangkan petani yang mempersoalkan pembagian lahan dominan warga dari Desa lain seperti warga Desa Madaprama, Desa Saneo, Desa O’o serta Desa-desa lainnya di luar Desa Tolokalo dan Desa Songgaja yang dekat dengan lokasi HKM,” tandasnya.
Jika sebagian masyarakat terus mempersoalkan kebijakan penertiban dan membuat keributan, Ia khawatir Pemerintah Pusat membatalkan kembali program HKM, sehingga masyarakat lain yang ikut dirugikan. (SM 15)
×
Berita Terbaru Update