Bima, (SM).– Menyoal tindakan dokter Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)
Bolo, dr. Heny yang diduga salah memberikan diagnosa awal terhadap salah
seorang Calon Kepala Desa (Cakades) terpilih Desa Darussalam, Kecamatan
Bolo pada beberapa waktu lalu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bima
hingga saat ini belum juga mengambil sikap. Atas lambannya pengambilan sikap IDI
tersebut, menimbulkan penilaian minor dari masyarakat terhadap jajaran IDI
Kabupaten Bima yang menilai sebagai sikap apatis.
Ketua
IDI Kabupaten Bima, dr. H. Adi Winarko yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, menjawab
adanya dugaan tindakan kelalaian dokter PKM Bolo (dr.Heny, red) dalam
memberikan diagnosa awal terhadap Cakades Darussalam beberapa waktu lalu, IDI sudah
melakukan klarifikasi langsung terhadap yang bersangkutan.
Saat
diklarifikasi yang bersangkutan mengakui telah mengeluarkan surat keterangan
sehat awal pada pasien yang diduga sakit dan surat keterangan awal dokter
tersebut sudah benar. Namun pihaknya belum mengambil sikap terhadap hasil
klarifikasi persoalan dimaksud. Karena akan pihaknya akan meminta fatwa pada
orang yang lebih berkompoten. ”Kami belum bersikap apapun karena IDI akan minta
fatwa pada orang yang lebih berkompoten terkait persoalan itu”, jelasnya.
Dimintai
tanggapannya atas sikap IDI terhadap kasus dokter PKM Bolo, salah seorang warga
setempat, Sumarlin, ST mengatakan, atas nama masyarakat dirinya sangat
menyesalkan atas lambatnya IDI bersikap terhadap persoalan kelalaian seorang
dokter di PKM Bolo yang memberikan keterangan sehat terhadap pemohon yang tidak
sesuai kondisi riil si pasien. “Keterlambatan IDI bersikap ini kami nilai
sebagai sikap yang apatis dalam menindaklanjuti tuntutan masyarakat terhadap
persoalan dokter di PKM Bolo”, ucapnya.
Menurutnya,
dengan apatisnya jajaran IDI mengambil sikap terhadap kelalaian dokter tersebut
sama halnya membiarkan orang berbuat salah, bahkan secara tidak langsung
menyuruh tenaga medisnya melakukan tindakan
yang sama. “Kalau sikap IDI begini, samahalnya menyuruh para dokter
melakukan hal sama dalam pemberian keterangan sehat”, sorotnya.
Ia
meminta agar IDI secepatnya mengambil tindakan, minimal memanggil yang bersangkutan untuk
diberikan pembinaan bahkan diberikan sanksi administrasi guna memberikan efek
jera terhadap yang lain. Sehingga masyarakat merasa percaya pada dokter di PKM
Bolo, khususnya. (SM.11)