Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sikap Sudarmasin Dinilai Khianati Komitmen

02 Agustus 2012 | Kamis, Agustus 02, 2012 WIB Last Updated 2012-08-12T08:14:36Z

Bima, (SM).- Berubahnya sikap Sudarmasin untuk penyelesaian kasus di Desa Doro O’o, menjadi buah bibir di kalangan kelompoknya. Bagaimana tidak, pasca kejadian dugaan penganiayaan, pengerusakan dan pengancaman yang menyeret Bupati Bima, Sudarmasin dan teman-temannya sudah berkomitmen menyerahkan sepenuhnya penyelesaian insiden itu ke jalur hukum.

Namun komitmen itu sudah dilanggar Sudarmasin. Dengan berdalih telah dibuka ruang komunikasi antara pihak nya dan Bupati Bima, maka dia merubah sikapnya dengan mencabut kembali laporan yang sejak awal disemangatinya. “Kami menilai Sudarmasin telah khianati komitmen bersama yang sudah dibangun. Karena pasca kejadian itu, semua sudah komit untuk menyelesaikan kasus ini di jalur hukum,” beber Syamsudin, pria yang bersama Sudarmasin saat kejadian itu dan dianiaya oleh Ajudan Bupati Bima.
Dia menjelaskan, saat kejadian itu, selain Sudarmasin, dirinya yang juga terkena pukulan. Karena sudah sepakat untuk sama sama melapor ke Polisi. Akhirnya dibicarakan tentang komitmen. Sudarmasin begitu semangat, dan kemudian atas kejadian itu, laporannya dibagi menjadi tiga kasus.
Pertama, Syamsudin melaporkan kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Ruslan, Kedua Sudarmasin melapor pengancaman dengan senjata api yang diduga dilakukan Bupati Bima, lalu yang ketiga yakni mertua Syamsudin yang melapor kasus pengerusakan, diduga dilakukan sat Pol-PP Langgudu. “Jika mengingat komitmen awal, mendengar sikap Sudarmasin yang mencabut laporan pengancaman yang diduga dilakukan Bupati Bima, kami kaget. Ini pengkhinatan namanya,” tegasnya di kampus STISIP Mbojo Bima, Rabu kemarin.
Dia mengaku, pencabutan laporan oleh Sudarmasin juga tak ada koordinasi dengan dirinya dan sejumlah teman-teman lain yang bersama-sama ingin menyelesaikan masalah itu. Bahkan, beberapa hari terakhir ini, nomor Sudarmasin yang selalu dihubungi, tidak pernah aktif. “Kami hilang kontak dengan Sudarmasin,” katanya.
Karena sikap temannya itu sudah berubah, Syamsudin melanjutkan, dia secara pribadi menghargai pilihan yang diambil Sudarmasin. Namun, tak akan terpengaruh jika hadir orang lain yang coba mempengaruhinya untuk melakukan hal yang sama seperti Sudarmasin. “Kami tetap pada komitmen awal. Masalah ini harus tuntas di meja hijau. Kami tidak main main, kami juga tidak oportunis seperi Sudarmasin,” tegasnya.
Dia menambahkan, selain komit pada sikap awal, pihaknya juga dengan menggunakan organisasi LMND dan PRD, akan terus mengawal dua kasus yang tersisa itu. Bahkan rencananya, dalam waktu dekat akan coba menggelar audiensi dengan Kejaksaan Negeri Raba Bima, baru kemudian menggelar aksi damai. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update