Bima, (SM).- Bentrokan antara warga Desa Roka Kecamatan Belo dan Warga Roi Kecamatan Palibelo Selasa (26/10), melukai 6 orang warga. Rusli asal Desa Roka, terkena panah di telapak kaki dan Amirudin terkena lemparan batu di alis kiri.
Keluar dari lokasi bentrok, Rusli langsung di bawa ke PKM Belo di Cenggu. Untungnya, di dua desa tidak ada yang gunakan senjata rakitan. Sehingga tak ada korban meninggal. Dari Desa Roi, Sa’ban Ishaka terkena tembakan senapan angin di dada kiri. Korban langsung di bawa ke PKM Palibelo di Teke dengan mobil patroli Pol PP Kecamatan Palibelo. Selain itu, Jama’i, warga Roi terkena cipratan bensin, ketika akan membakar surau warga Roka. Lantaran jaraknya yang begitu dekat dengan surau, kaki Jama’i disambar api. Korban digotong rekanya menuju rumah tinggalnya.
Selain warga luka akibat terkena panah dan lemparan batu, bentrokan itu juga menyebabkan lima rumah warga Roka rusak akibat terkena lemparan batu dari atas gunung. Lima rumah warga Roka itu berada di RT 12, warga Roi serang pemukiman dari atas gunung sekitar pukul 09.00 Wita. “Saat meletus bentrokan di sawah, warga RT 12 ngungsi. Sehingga tidak ada yang jaga di gunung,” terang Sudirman.
Pelemparan rumah warga Roka, mengakibatkan genteng dan seng rusak. Demikian pula dinding rumah dari papan ada yang jebol, terlihat batu sebesar genggaman orang dewasa ada di lantai rumah akibat lemparan tembus hingga jatuh ke lantai.
Saat aksi pelemparan itu, pemiliknya sudah mengungsi sehingga tidak ada jauh korban. Jumlah kerugian akibat kerusakan terkena lemparan belum diketahui. “Kami warga RT 12 tetap menjaga kampung ini, sedangkan jumlah kerugian belum dihitung,’’ ujar Sudirman yang diamini Mansyur. Seraya menyebutkan nama pemilik rumah yang rusak diantaranya Mansyur, Sudirman, Sahlan, Syamsudin dan Aswan. (SM.12)