Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pembangunan Gedung SMAN 4 Menyimpang?

15 Agustus 2012 | Rabu, Agustus 15, 2012 WIB Last Updated 2012-08-15T14:42:52Z
Kota Bima, (SM).- Pembangunan dua lokal gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Bima melalui anggaran Rp240 juta yang bersumber dari APBN tahun 2012, diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Bangunan (RAB). Kayu yang mestinya menggunakan kayu jati, namuin pengelola menggunakan kayu  rimba campuran dan kayu kalanggo.  
Kepala Bidang Dikmen Dikpora Kota Bima, Drs A.Azis, M.Pd didampingi Kasi Sarana dan Prasarana, Gufran, S.Pd, saat meninjau sekolah setempat, membenarkan kayu yang  digunakan untuk pembangunan dua lokal gedung, terutama bagian kap dan meubler berupa meja, rata-rata kayu rimba campuran. Kayu jati hanya terpasang pada kusen pintu dan jendela saja.
“Saya  bingung dengan pihak pelaksana bangunan atau pihak sekolah. Masih banyak kayu jati yang dijual, tapi yang dibeli kayu rimba campuran dan kalanggo hingga  kualitas bangunan diragukan,” sentilnya.
Menurut Gufran, dalam pembangunan dua lokal gedung itu pihak sekolah tidak koordinasi dengan Dinas Dikpora Kota Bima sebagai tim tehnis. Pelaksana menganggap pihaknya sebagai pihak yang tidak berwenang. “RKA-nya kami tidak disampaikan sampai hari ini karena mengetahui bangunan tidak sesuai RAB setelah ada laporan dari masyarakat,” katanya.
Pantuan wartawan, pembangunan dua lokal gedung tersebut hampir selesai, tinggal pemasangan keramik dan daun pintu, meubel berupa meja sebagian sudah dikerjakan hanya saja menggunakan  kayu rimba campuran, sehingga ketika digoyangkan hamper retak karena rata-rata menggunakan paku. Sementara kursi direncanakan menggunakan kursi plastik.
Kepala SMAN 4 Kota Bima, Muchtar, S.Pd dan beberapa guru yang dikonfirmasi, tidak membantah kayu yang dipasang dalam pembangunan dua lokal sekolah menggunakan kayu jati dan kayu  kalanggo, dengan alasan kualitas kayu kalanggo. Terlebih dalam RKA diminta mengunakan kayu kelas dua.
Kasek membenarkan pembangunan dua lokal menggunakan anggaran Rp240 juta termasuk meubler bersumber dari APBN  tahun 2012 yang dibangun secara swakelola oleh sekolah. Kgiatan itu mulai dilaksanakan Juli dengan lama waktu 3 bulan dan pada saat ini sudah hampir rampung.(SM.04)
×
Berita Terbaru Update