Bima, (SM).- Antara
Kebijakan Umum Anggaran Perhitungan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dengan
RAPBD tahun 2012 yang diajukan tim Panggar Eksekutif untuk dibahas bersama
tingkat Banggar DPRD Kabupaten Bima, ada perbedaan yang sangat menyolok.
Pada KUA-PPAS awal, total
perkiraan pendapatan senilai Rp 986 milyar lebih. Sementara basis APBD tahun anggaran
2012 menjadi Rp 887 miliar lebih, menurun 10 persen atau Rp98 milyar lebih.
Begitupun pada pos belanja daerah, sebelum perubahan diperkirakan sebesar Rp986
milyar lebih, setelah perubahan menjadi Rp916 milyar lebih, menurun 7.11 persen
atau Rp70 milyar lebih yang disertai devisit senilai Rp29 milyar lebih.
Pada pos pembiayaan, mengalami
peningkatan dari sebelum perubahan Rp 1 milyar lebih naik menjadi Rp2 miliar
lebih atau 66.89 persen. Belum diperoleh kejelasan adanya perbedaan yang
signifikan ini. “Sebenarnya tidak bisa ada perbedaan antara KUA-PPAS awal
dengan RAPBD. Karena, dalam aturan pagu sementara akan jadi pagu devinitif
setelah RAPBD,” sorot anggota Banggar DPRD Kabupaten Bima M. Aminurllah
Ia lebih focus mengkritisi saat
dilakukan perencanaan penyusunan KUA-PPAS pada tahun sebelumnya. “Makanya
perkiraan RAPBD tahun berikutnya harus melihat anggaran pada tahun sebelumnya,”
tukas duta PAN itu.
Ia menilai, KUA-PPAS yang
diajukan tim Panggar eksekutif tersebut dibuat dengan asal-asalan alias ngawur.
Katanya, semua perencanaan tidak jelas, mulai dari perkiraan pendapatan,
belanja dan pembiayaan. Jika penyusunan KUA-PPAS terus terjadi seperti yang
sudah terkadung tersebut, lanjut dia, bakal berdampak buruk bagi status
pengelolaan keuangan Pemerintahan sendiri. “Kalau ini terjadi terus, bagaimana
Pemkab peroleh WTP?,” herannya.
Kepala Bappeda Kabupaten Bima
Muzakir yang dikonfirmasi, enggan memberikan tanggapan atas ketidakjelasan
penyusunan KUA-PPAS yang berbeda signifikan dengan RAPBD tahun anggaran 2012
itu. “Nanti dulu,” elaknya.
Begitupun dengan Asisten II Setda
Bima H. M. Taufik H.AK yang berusaha dimintai klarifikasinya di ruang rapat
Banggar DPRD Kabupaten Bima, kemarin, enggan memberikan komentar. “Untuk kawan2
nanti dulu, kita sampaikan dulu keterangan pada dewan,” elaknya. (SM 06)