Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Para Tokoh Kecam Tindakan Aborsi Dua Mahasiswa

02 Agustus 2012 | Kamis, Agustus 02, 2012 WIB Last Updated 2012-08-12T07:53:34Z

Bima, (SM).– Tokoh Agama di Kecamatan Bolo mengecam serta mengutuk atas adanya dugaan tindakan aborsi yang dilakukan Nh dan Rd di Desa Tumpu. Kedua sejoli tersebut merupakan mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kabupaten Bima.
Sebagimana diberitakan SM edisi Rabu 31 Juli 2012, kedua sejoli melakukan tindakan aborsi dan menguburkan janin dengan bungkusan plastik yang merupakan buah hubungan terlarangnya, pada Senin malam kemarin hingga menggegerkan warga di desa setempat.

Ustad Ali Gani Al-Wahyubi, tokoh agama setempat mengatakan, tindakan aborsi (pembunuhan) yang diduga dilakukan dua mahasiswa dinilai sangat kejam dan lalim, apalagi yang dibunuh merupakan darah daging mereka sendiri dari hasil hubungan gelap yang mereka jalin.
Menurutnya, tindakan aborsi yang mereka lakukan, sama halnya  mereka  berdua hanya mau enaknya saja, tidak mau menerima susah membesar dan merawat seorang manusia yang tak berdosa.  “Mereka harus menerima sebagai bentuk tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan. Ibaratanya mereka lempar batu mau sembunyi tangan”, sentilnya.
Ditegaskannya, tindakan pembunuhan atau aborsi merupakan sebuah perbuatan yang tidak manusiawi, sebab pembunuhan sangat tidak dibenarkan hukum agama Islam. Dalam hukum agama Islam, bilamana seseorang telah melakukan pembunuhan maka hukumnya harus dibunuh kembali, baru ganjarannya setimpal dengan perbuatan yang mereka lakukan. “Dalam hukum agama kita, jika sudah membunuh, mereka juga harus dibunuh lagi baru setimpal”, ungkapnya.
Dengan adanya tindakan tersebut, atas nama tokoh agama di wilayah Bolo, meminta pihak lembaga tempat keduanya menimba Ilmu untuk mengeluarkan keduanya dari kampus. Seorang pembunuh tidak usah dipelihara lagi, lebih baik diusir karena mereka telah mencoreng nama baik lembaga, terlebih lagi tindakan yang mereka lakukan disaat bulan puasa.
“Baiknya kedua tersangka diusir dari lembaga karena tidak ada lembaga pendidikan
yang memelihara seorang pembunuh. Tindakan itu untuk memberikan efek jera terhadap generasi lainnya agar tidak melakukan hal yang sama di kemudian waktu”, sarannya.
Selain itu, dirinya juga meminta aparat keamanan secepatnya mengangkap pelaku untuk dijerat serta diberikan sanksi hukum seberat-beratnya, sesuai tindakan yang mereka lakukan, “secepatnya keduanya harus ditangkap,”pintanya.
Kapolsek Bolo, AKP. Burhanudin yang dikonfirmasi mengatakan, tindakan aborsi yang diduga dilakukan dua mahasiswa tersebut tetap ditindaklanjuti dan para pelaku tetap dikejar dan diburu.  “Kedua tersangka tetap kita buru”, janjinya.
Demi cepat tertangkapnya pelaku aborsi, Kapolsek meminta seluruh komponen masyarakat yang melihat dan mengetahui keberadaan pelaku agar memberikan informasi pada pihaknya, “bila melihat dan mengetahui keduanya mohon diinfokan pada aparat terdekat”, harapnya. (SM.11)
×
Berita Terbaru Update