Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mediasi Konflik Duta PAN-PDIP Tertunda

04 Agustus 2012 | Sabtu, Agustus 04, 2012 WIB Last Updated 2012-08-14T02:18:23Z
Bima, (SM).- Penuntasan kasus penganiayaan yang melibatkan anggota DPRD Kabupaten Bima duta PAN dan PDIP hingga kini belum diusut secara internal. Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima yang sedianya menjadi motor mediasi kedua belah pihak gagal diselesaikan, dan harus tertunda lagi.
Informasi yang diperoleh, sebenarnya Internal BK sudah ada keinginan untuk menjadi mediator penyelesaian secara internal pada kedua partai. Inisiatif BK tersebut muncul setelah dilakukan pemeriksaan klarifikasi kedua belah pihak yang tengah berseteru.
Hari Jum’at kemarin, tiga anggota BK akan hendak dari Bima menuju Mataram dalam rangka memediasi pertemuan antara pimpinan DPRD Kabupaten Bima yang diwakili Wakil Ketua I H.M.Najib H.M.Ali dan Wakil Ketua II Ady Mahyudi. Sementara dari anggota BK diwakilkan oleh Ketua BK Ahmad Yani Umar, Ahmad Yani dan M.Hasan, sedangkan dua orang anggota BK lainnya, H.M.Ibrahim dan H.Ihksan tidak diikut sertakan dalam upaya mediasi lintas partai itu.
Dua anggota DPRD Kabupaten Bima M. Aminurlah dan Nurdin Amin yang berseteru, rencananya juga ikut hadir dalam kunjungan yang kabarnya akan bertemu dengan ketua DPD PDIP Provinsi NTB H. Rahmat Hidayat. Sayangnya keberangkatan tiga orang anggota BK tersebut tersandung di tengah jalan lantaran mendapat hadangan dari anggota BK yang tidak ikut.
Di tempat terpisah, anggota lainnya BK H. Muhamad Ibrahim terlihat gundah setelah mengetahui hanya tiga dari lima orang anggota BK yang berangkat menuju Mataram. Bukan karena tidak diikutsertakan dalam kunjungan itu yang dipersoalkan H. Muhammad Ibrahim, tetapi pengusaha ekspedisi itu merasa tidak dianggap dan tidak dihargai oleh internal BK. Karena penentuan kunjungan ke Mataram belum dirapatkan.
Pantauan langsung Koran ini, Ketua BK Ahmad Yani Umar melakukan pertemuan di ruang Wakil Ketua II Ady Mahyudi. Pertemuan tersebut juga hadir Wakil Ketua I H.M.Najib H.M.Ali dan M. Aminurllah. Tidak diketahui agenda yang dibahas.
Ketika Ahmad Yani Umar hendak menuju Bandara M.Salahuddin Bima, tiba-tiba dicegat H. Muhamad Ibrahim dengan mobil sembari meminta agar anggota BK melakukan rapat internal sebelum menuju ke Mataram.
Begitu gusarnya H.Muhamad Ibrahim atas perlakuan rekan sesama internal BK, hingga daun pintu belakang ruang BK DPRD Kabupaten Bima ditendang lantaran masih dalam keadaan terkunci. Hal serupa juga dilakukan Ahmad Yani, anggota BK lainnya.
Suasana rapat internal anggota BK terdengar dari luar ruangan cukup alot. H.Muhamad Ibrahim meluapkan kejengkelan terhadap sesama anggota BK lantaran tidak saling hargai menyusul rencana kunjungan ke Mataram.
Setelah rapat internal, akhirnya anggota BK tidak ikut serta dalam upaya mediasi yang rencananya akan diadakan di kediaman H. Rahmad Hidayat itu. Keberangkatan ketiga orang yang sudah dibuatkan SPPD itu gagal.
Ketua BK DPRD Kabupaten Bima Ahmad Yani Umar mengakui, keberangkatan anggota BK ke Mataram ditunda sementara waktu. Penundaan tersebut disebabkan ketua DPD PDIP Provinsi NTB H. Rahmad Hidayat tidak berada di tempat.
Meski sudah jelas penundaan keberangkatan anggota BK lantaran muncul kisruh internal BK, namun duta Partai Hanura itu tetap menepis. “Kita tunda bukan karena ada keberatan dari anggota BK lain, tapi ada hal lain,” kilahnya.
Ia mengakui dalam rapat internal BK tersebut bukan membicarakan kaitan kekisruhan internal anggota BK, tetapi membahas soal kebersamaan internal BK. “Nda ada yang lain, cuma soal kebersamaan saja,” elaknya. (SM.06)
×
Berita Terbaru Update