Kota Bima,(SM).- Pelayanan
RSUD Bima seperti tak pernah sepi dari sorotan. Kali ini, kasus yang terjadi
justru menelan korban meninggal. Pasien yang hendak melahirkan dan butuh di
operasi, dianggap bisa melahirkan normal oleh dokter setempat. Akibatnya,
karena terlambat ditangani, anak pertama ibu muda asal Kelurahan Mande
tersebut, meninggal dunia.
Ibu muda itu, Herlina, S.Pd kini
harus mengikhlaskan kepergian buah hatinya. Harap-harap mendapatkan kebahagiaan
setelah lahir putra pertama buah cintanya dengan Junaidin, SPd, namun berujung
pilu.
Junaidin warga Kelurahan Mande
Satu RT 02 RW 01 yang ditemui, Sabtu (25/8) mengaku isterinya masuk ke RSUD
Bima pada Jum’at (24/8) sekitar pukul 11.30 Wita. Karena menganggap sudah tak
bisa melahirkan normal, menuju RSUD Bima dengan harapan bisa segera operasi.
Namun, dokter beralasan, Herlina tidak perlu dioperasi, karena keadaanya masih
normal. ”Yang dikatakan dokter tersebut tidak benar. Kekhawatiran kami justru
terjadi, air ketuban isteri saya pecah, dan bayi kami meninggal dunia,” ujarnya
dengan air muka haru.
Dia mengaku kesal dengan ulah
pihak RSUD Bima yang lamban menangani apa yang dikeluhkan olehnya.
Padahal sudah diberitau keterangan istrinya yang sudah tak sanggup melahirkan
normal, malah dianggap biasa saja dan normal.
Sementara itu, Herlina mengaku
sebelum ke RSUD Bima, dia sempat ingin melahirkan di rumahnya. Karena tak kuat menahan
rasa sakit, diputuskan lah untuk di tangani secara medis. “Kami sekeluarga
sudah memutuskan untuk ke RSUD Bima agar di operasi. Tapi itu sia-sia, bukanya
melakukan apa yang kami minta, malah dibiarkan begitu saja sampai anak kami
meninggal dunia,” katanya.
Di tempat berbeda, Humas RSUD
Bima dr. H. Sucipto yang dihubungi tidak mengetahui kasus itu. Senin (hari
ini,red) dirinya akan coba memanggil dokter dan petugas yang menanganinya untuk
klarifikasi. “Saya belum bisa memberikan jawaban apa-apa, nanti akan coba kita
klarifikasi pada yang bersangkutan dulu,” katanya. (SM.07)