Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Rapat, Anggota DPRD Baku Hantam

24 Juli 2012 | Selasa, Juli 24, 2012 WIB Last Updated 2012-07-31T02:56:37Z

Kota Bima, (SM).- Belum lekang dari ingatan soal anggota DPRD Kota Bima yang bolos study banding di Kota Batam beberapa waktu lalu, kisah memalukan ditunjukan kembali para legislator yang duduk di DPRD Kabupaten Bima.
Kisah nyata yang miris terjadi apalagi di tengah menjalankan ibadah puasa bulan ramadhan, dilakoni dua anggota DPRD setempat. Gara-gara ketidakhadiran eksekutif masing-masing Sekda dan Asisten II, dua anggota dewan harus bertikai hingga terjadi bentrok fisik alias adu jotos.

Saat rapat Badan anggaran (Banggar) di ruang rapat utama DPRD Kabupaten Bima, Senin kemarin dengan agenda pembahasan KUA PPAS APBD 2012, M Aminurllah alias Maman dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Nurdin Amin alias Digon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) perdebatkan ketidakhadiran eksekutif. Adu mulut keduanya, berujung adu jotos.
Seperti apa keterangan dan penjelasan resmi terkait kronologis penyebab pertikaian antar kedua anggota dewan tersebut? Pimpinan DPRD pun Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima, tidak satupun yang bisa dimintai keterangan.
Informasi yang dihimpun sejumlah wartawan, agenda rapat Banggar yang berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita Senin kemarin, berakhir tanpa keputusan akibat peristiwa memalukan yang terjadi sekitar pukul 12.05 wita antara kedua anggota DPRD setempat. Penyebab pertikaian dua wakil rakyat tersebut lebih karena tidak adanya kata sepakat menyoal ketidakhadiran Sekda dan Asisten II selaku pejabat yang diundang dan bertautan dengan pembahasan KUA PPAS APBD Kabupaten Bima.
Dari informasi yang dihimpun pula, kronologis kejadian hingga terjadi adu jotos kedua anggota dewan, berawal dari sikap dan prinsip Aminurllah yang meminta rapat untuk tidak dilanjutkan apabila Sekda dan Asisten II Setda Kabupaten Bima tidak nongol pada agenda rapat Banggar yang digelar, sementara Nurdin Amin, juga bertahan siapapun pejabat pemerintah yang hadir tentunya telah mewakili ekeskutif.
Perdebatan dan saling mempertahankan pendapat antara dua opsi melanjutkan rapat Banggar tanpa kehadiran Sekda dan Asisten dengan tidak melanjutkan rapat Banggar sebelum kedua pejabat yang berwenang dimaksud hadir dan memenuhi undangan Legislatif, menjadi prahara awal terjadinya pertikaian yang berakhir adu fisik keduanya.
Nurdin yang dikonfirmasi menceritakan, peristiwa itu berlangsung saat rapat baru dibuka setelah diskor sejak hari Kamis. Saat itu, anggota dan tiga pimpinan inginkan rapat tetap berlanjut. Namun M. Aminurllah ngotot rapat ditunda lantaran Sekda Bima H. Maskur tidak hadir dalam rapat Banggar legislatif dengan tim Banggar eksekutif. “Dia (Maman) melempar buku ke arah saya,” akunya.
“Tidak ada dalam aturan kalau rapat Banggar ditunda lagi lantaran Sekda tidak hadir. Yang ada rapat dibuka kemudian dilempar ke forum. Barangkali pernyataan saya itu yang tidak bisa diterima,” duga Nurdin.
Meski mendapat hadiah tinju beberapa kali, Nurdin mengaku tidak sempat memberikan perlawanan terhadap Maman. Ia mengaku langsung terjatuh ketika mendapat bogem mentah dari rekannya tersebut. “Saya tidak sempat balas,” ujarnya.
Nurdin tidak menerima dirinya diperlakukan seperti itu. Diakuinya, sudah melaporkan hal itu kepada Polisi. “Visum juga sudah saya lakukan dan sudah diserahkan pada Polisi,” tuturnya.
M. Aminurllah yang dihubungi via seluler mengakui adanya kegaduhan saat rapat Banggar tersebut. Kata dia, dirinya melemparkan buku pedoman penyusunan RAPBD 2013 pada rekannya Nurdin Amin dalam rapat.
“Nantilah, biar pimpinan yang mengurus semua ini. Inikan masih dalam ruang rapat internal,” pintanya. Disinggung telah dilaporkan ke Polisi, Maman meminta yang terbaik dari persoalan tersebut. “Gimana terbaiknya sajalah,” timpalnya. (SM.08/SM 06)        
×
Berita Terbaru Update