Bima, (SM).- Masyarakat Samili Kecamatan Woha, menyandera
Mobil Dinas Kepala Dinas Peternakan kabupaten Bima. Aksi warga Samili yang
dikordinir Wawan, Senin (12/6), berlangsung di depan lapangan sepak bola
Samili.
Wawan yang di temui di Pasar Desa Kalampa mengatakan,
penyendaeraan Mobdis Peternakan itu sebagai jaminan agar Perusahaan Daerah Air
Minum mampu memberikan ataupun mengfungsikan air PAM untuk masyarakat Samili.
Warga Samili, katanya, sudah 8 tahun tak menikmati air bersih yang disalurkan
PDAM Woha.
Menurutnya, untuk pemenuhan air bersih, warga harus membeli dengan
harga Rp5 Ribu perjerigen yang berisi 20 liter. “Benar kami sandera Mobdis
Peternakan, kami sandera sekitar 4 jam lamanya,” ujar Solisi Mbojo.
Lanjutnya, tuntutan masyarakat Samili adalah ketersediaan air
bersih merupakan tuntutan yang bersifat wajib. PDAM Woha harus mampu
menyediakan air bersih itu, namun mobdis Peternakan itu setelah 4 jam kemudian
di lepas setelah ada kesepakatan. “Kami lepas Mobdis itu setelah ada
kesepakatan dengan Direktur PDAM yang turun langsung berdialog dengan kami,”
ujarnya.
Lanjutnya, direktur PDAM Bima sudah menyanggupi dalam tempo 3
minggu ke depan, air bersih yang di suplai oleh jaringan PDAM akan dapat di
nikmati oleh warga Samili. Kesepakatan itu, di tanda tangani di atas materai.
Turut pula di saksikan oleh Kapolsek Woha, tokoh masyarakat Samili, Muslim.
Bahkan, direktur PDAM berjanji bila dalam tempo 3 minggu ke depan,
airnya tidak mengalir maka kantor PDAM Woha dapat di hancurkan ataupun di
bakar. “Atas komitmen Direktur PDAM Bima, maka kami lepas Mobdis dan demopun
berakhir dengan damai,” tandas Wawan alias Solisi Mbojo. (SM.12)